Bola.com, Jakarta - Lionel Messi memang top. Meski sudah tak muda lagi, namun performa eks Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) masih tetap cemerlang. Kini, veteran berjenggot berusia 36 tahun itu menjadi bintang di klub MLS Amerika Serikat, Inter Miami.
Baru-baru ini, Lionel Messi, penghargaan untuk kali kedelapan, menggondol Ballon d'Or 2023. Sang supertar menyingkirkan sederet bintang, termasuk monster Manchester City asal Norwegia, Erling Haaland.
Baca Juga
5 Hot News BRI Liga 1 2024 / 2025 Sore Ini : Ramai Kekonyolan Ada 12 Pemain PSM di Lapangan sampai Sindiran Persita untuk Persib Bandung
Besok, 2 Laga Piala AFF 2024 yang Bikin Tegang Fans Timnas Indonesia, Ada Apa Nih ?
Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang Berasal dari Pegadaian Liga 2: Menjadi Benteng Terakhir Pertahanan
Advertisement
Bakat Messi memang sudah terlihat sejak lama, tepatnya tatkala melakoni debut bareng Barcelona senior pada 2004. Sejak saat itu, Messi dengan cepat dipuji sebagai 'Maradona baru', label yang sebelumnya diberikan kepada pemain seperti Ariel Ortega, Pablo Aimar, dan Javier Saviola.
Dari julukan 'Maradona baru', beberapa tahun kemudian standar tersebut berubah menjadi 'Messi baru'. Ya! Banyak pemain muda kemudian dijuluki Messi baru, mengingat aksi memukau mereka di lapangan bersama klub atawa tim nasional masing-masing.
Tapi, sayangnya, tak semua pemain muda yang pernah dijuluki 'Messi baru' tersebut mengilap hingga kini. Banyak yang kemudian hilang bak ditelan bumi. Ah sayang sekali, mengingat mereka punya bakat di atas rata-rata.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berikut 5 nama yang membuat kalian bisa terperangah:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bojan Krkic
Hanya dua tahun dalam karier senior Messi, situs web 'Foot Mercato' menerbitkan artikel berjudul ‘Bojan Krkic: le futur Messi?’. Saat itu, baru berusia 16 tahun, Bojan telah tampil cemerlang di akademi La Masia Barcelona.
Latarnya tak lain catatan mencetak 10 gol dalam 22 penampilan untuk Barcelona B musim itu, sebelum lulus ke tim utama. Kariernya mengalami pasang surut.
Masa singkatnya di Roma, AC Milan dan Ajax diikuti dengan kepindahan permanen ke Stoke City pada 2014. Sang penyerang menikmati kesuksesan dalam dua musim pertamanya tetapi dipinjamkan pada 2016-2018, sebelum menghabiskan sebagian besar musimnya di bangku cadangan saat Stoke berjuang di Championship.
Pada 2019, dia menandatangani kontrak dengan Montreal Impact di MLS dan bertahan setahun. Setelah delapan bulan tanpa klub, ia bergabung dengan Vissel Kobe pada Agustus 2021.
Di sana, ia main bareng dengan sesama mantan pemain Barcelona, Andreas Iniesta. Bojan pensiun pada Maret 2023. Dia sekarang kembali ke klub masa kecilnya, membantu menjaga para pemain muda yang dipinjamkan.
Advertisement
Gerardo Bruna
Tiga tahun setelah debut Lionel Messi, Real Madrid mengira mereka telah mengembangkan fenomena Argentina versi mereka sendiri: Gerardo Bruna yang berusia 16 tahun. Tapi Bruna dengan cepat diambil alih oleh Liverpool, yang membuat tim Spanyol kecewa.
Empat tahun di Merseyside tidak menghasilkan penampilan tim utama. Bruna harus merasakan periode singkat di Blackpool, Huesca (Spanyol), Tranmere, dan tim non-liga Whitehawk serta Accrington Stanley.
Pada 2019, Bruna menandatangani kontrak dengan tim Irlandia Utara, Derry City. Lalu, dua tahun berselang, pindah ke Dublin, bermain untuk Shelbourne FC di divisi kedua Irlandia.
Cedera ACL membuatnya tidak bisa tampil dan meninggalkan klub pada akhir musim. Dia terakhir bermain untuk Dungannon Swifts.
Mauro Zarate
Nama yang akrab bagi penggemar sepak bola Inggris, Mauro Zarate telah bermain di empat klub Liga Inggris, yakni Birmingham, West Ham, QPR dan Watford. Sang penyerang pindah ke Lazio setelah masa pinjamannya di Birmingham.
Kala itu, Zarate sanggup mendorong presiden Lazio, Claudio Lotito, membuat beberapa klaim berani tentang pemain barunya. “Persyaratan perjanjian memperkirakan valuasi pemain akan naik menjadi sekitar 25 juta euro karena Zarate akan menjadi lebih baik dari Lionel Messi,” ujarnya.
Zarate mencetak 13 gol dalam 36 penampilan di musim pertamanya di Lazio, tetapi sejak itu jarang tampil produktif. Pada 2018, ia pindah ke Boca Juniors, dan memenangkan dua gelar liga sebelum hengkang pada Mei 2021 karena kurangnya waktu bermain.
Dia menandatangani kontrak dengan klub Brazil, America Mineiro, membantu mereka finis di posisi kedelapan setelah mereka kembali ke papan atas. Zarate sekarang bermain untuk tim Uruguay, Danubio.
Advertisement
Amir Sayoud
Pada 2009, klub Mesir Al Ahly menolak kesempatan mengontrak Abdessalam Benjelloun dari Hibernian. Alasan mereka sederhana, karena sudah memiliki 'Messi baru' dalam barisan mereka.
“Kami memiliki pemain muda Aljazair bernama Amir Sayoud dan kami menganggapnya sebagai Messi muda,” kata Khaled Mortagey, anggota dewan Al Ahly, kepada BBC.
Perbandingan tersebut telah berhenti. Sayoud hanya tampil 12 kali dalam empat tahun di Al Ahly dan pindah ke klub divisi teratas Aljazair, CR Belouizdad. Sekarang, dia menjadi pemain reguler di tim asal Arab Saudi, Al-Raed, setelah dua kali memenangkan liga Aljazair.
Gai Assulin
Tidak mengherankan jika banyak anak muda yang dijuluki 'Messi berikutnya' muncul dari akademi La Masia. Beberapa musim setelah debut Bojan, prospek menarik lainnya muncul dalam bentuk gelandang Israel, Gai Assulin.
Lagi-lagi, ia menonjol setelah tampil cemerlang bersama Barcelona B. Pada 2010, dia menandatangani kontrak dengan Manchester City atas saran Yaya Toure. Namun dia tidak tampil di tim utama klub sebelum kembali ke Spanyol dua tahun kemudian, bergabung dengan Racing Santander.
Sumber : Planetfootball
Advertisement