Bola.com, Bilbao - Athletic Bilbao memiliki keistimewaan dan keunikan yang tidak dipunyai klub lain mana pun di dunia. Mereka mampu tetap eksis dan kompetitif meskipun konsisten dan ketat menjaga filosofi selama 126 tahun.
Sejak klub berdiri 1898, Athletic Bilbao atau Athletic Club, menganut filosofi yang pantang dilanggar. Klub berjuluk Los Leones tersebut hanya merekrut pemain dari area Basque Country.
Baca Juga
Advertisement
Basque Country atau Pais Vasco dalam bahasa Spanyol, adalah sebuah komunitas otonom di Spanyol utara. Wilayah ini meliputi provinsi Basque Álava, Gipuzkoa, Biscay, dengan teluknya yang berbatasan dengan Samudra Atlantik timur laut, dan di sebelah selatan Laut Celtic.
Tantangan mempertahankan filosofi tersebut sangat besar. Bayangkan saja Athletic Bilbao hanya punya kesempatan terbatas untuk mendapatkan pemain hebat dibandingkan klub-klub lain di Spanyol yang bisa saja merekrut bintang-bintang dari berbagai wilayah Spanyol dan luar negeri.
Athletic harus menghalau sejauh-jauhnya godaan mengambil jalan pintas seperti klub-klub lain, yaitu mencari pemain terbaik dari berbagai penjuru dunia.
"Sejak klub ini berdiri kami hanya memiliki pemain dari Basque country, yang lahir di Basque country atau belajar sepak bola di klub-klub Basque," tutur Direktur Sepak Bola Athletic Bilbao, Mikel Gonzalez, dalam sesi tanya jawab dengan wartawan pada acara media trip yang digelar LALIGA, di Kompleks latihan klub Lezama, Kamis (11/1/2024).
"Aturan ini berlaku untuk akademi maupun tim utama. Hanya pemain Basque Country sampai sekarang."
Mikel Gonzalez mengakui tidak mudah mencari pemain hebat di tengah keterbatasan yang diakibatkan filosofi yang dianut klub. Di sisi lain, Athletic tetap ingin tampil kompetitif di LALIGA maupun bisa bersaing di panggung Eropa.
Artinya, mereka harus punya skuad yang sarat kualitas alias berisi talenta-talenta hebat.
"Basque Country punya tujuh wilayah, dan penduduknya 2,5 juta. Dari 2,5 juta orang ini, berapa orang yang bermain sepak bola? Kemudian dari mereka berapa yang jadi pemain profesional yang bagus," kata Gonzalez mengeluarkan curahan hati tentang tantangan besar yang Athletic Bilbao dalam menjaga filosofi klub yang sudah dipertahankan selama lebih dari satu abad.
Lalu, apa trik yang dilakoni Athletic Bilbao supaya tetap mendapatkan pemain hebat meskipun hanya mengandalkan talenta dari Basque?
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bekerja Sama dengan 160 Klub di Basque
Menurut Gonzalez, solusi yang dipilih Athletic Bilbao adalah berinvestasi besar untuk akademi klub. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menyulap akademi klub menjadi kawah candradimuka untuk mendapatkan pemain hebat yang nantinya diandalkan di tim utama.
"Kami berkolaborasi dengan 160 klub di wilayah Basque. Kami juga punya divisi khusus untuk mengurusi 160 klub partner ini," tutur Gonzalez mengupas tentang resep Athletic Bilbao tetap punya banyak pemain hebat di tengah filosofi yang sangat ketat.
"Selain itu, kami punya 20 pelatih yang bertugas meng-copy filosofi Athletic ke 160 klub yang bekerja sama dengan kami. Tujuannya untuk menyamakan cara kerja seperti yang kami kembangkan di klub ini."
Los Liones juga punya 23 orang pencari bakat. Tugas mereka sangat krusial, yaitu memastikan jika ada pemain muda hebat dan cocok untuk direkrut ke tim utama, maka Athletic Bilbao harus bergerak cepat mengamankan kontrak mereka dengan masukan banyak info dari tim pencari bakat.
"Kami butuh banyak orang untuk mengamati pemain usia dini setiap pekan. Karena ada 160 klub jadi ada banyak pemain yang berlatih di sini setiap pekan," kata Gonzalez.
"Jadi jika ada pemain yang bagus untuk Athletic, maka kami bisa mengambil keputusan cepat dengan mengandalkan banyak informasi dari tim pencari bakat."
"Tim pencari bakat ada untuk mengamati para pemain di usia yang masih sangat muda. Jika mereka sudah berumur 18-19 tahun dan terikat kontrak profesional dengan klub lain, akan sulit merekrut mereka, karena ada masalah agen, budget, aturan, dan pajak yang tinggi," imbuh Gonzalez.
Advertisement
Tak Mau Ubah Filosofi
Atletic Bilbao mengaku tidak punya rencana untuk mengubah filosofi unik yang sudah dipegang selama lebih dari 100 tahun. Hasil di lapangan juga membuktikan mereka masih sangat kompetitif.
Di LALIGA, Athletic Bilbao bercokol di peringkat keempat klasemen. The Lions tertinggal 10 poin dari Real Madrid dan Girona yang menguasai posisi dua besar.
Bahkan, Athletic Bilbao hanya defisit tiga poin dari peringkat ketiga, Barcelona. Kans bersaing dalam pacuan gelar La Liga 2023/2024 masih sangat terbuka.
Selain itu, Athletic Club juga tidak pernah takut bersaing di level Eropa meskipun di tengah sumber daya pemain yang tak terlalu mentereng dibandingkan klub-klub raksasa Eropa.
"Identitas ini bagi kami sangat penting. Kami punya filosofi yang unik kami sangat bangga dengan klub ini dan segala filosofinya," tegas Gonzalez.
Buku sejarah mencatat, Athletic Bilbao tidak pernah benar-benar terpuruk meskipun ngotot hanya mau memakai pemain dari Basque Country.
Bahkan, Athletic menjadi satu dari segelintir klub di dunia yang tidak pernah merasakan pahitnya terdegradasi ke divisi di bawahnya.
Bersama Real Madrid dan Barcelona, Athletic Bilbao sama sekali belum pernah merasakan pahitnya turun kasta. The Lions juga menjadi tim tersukses ketiga dalam sejarah LALIGA setelah Madrid dan Barcelona.