Bola.com, Jakarta - Siapa yang menyangka, hubungan Lionel Messi dan Pep Guardiola pernah mengalami masa panas. Dalam buku berjudul 'The Messi Mystery', yang ditulis Sebastian Fest dan Alex Juillard, rahasia kelam dua manusia hebat itu terbuka ke publik.
Menurut buku tersebut, Lionel Messi pernah mengirimkan pesan bernada marah kepada pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Gara-garanya, Pep dianggap melakukan perekrutan pemain yang tak disukai Lionel Messi.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Setelah hasil yang fantastis bersama Barcelona pada 2008/2009, Pep memutuskan perlu menambah kekuatan di lini depan. Keputusan tersebut membuat Messi merasa terancam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pilihan Pelatih
Saat itu, Pep memilih Zlatan Ibrahimovic, yang datang dari dari Inter Milan. Keberadaan Ibra menjadi bagian dari pertukaran dengan Samuel Eto’o. Akibatnya, Messi mengirimkan pesan "yang sangat keras" kepada Pep, yang kini menjadi pelatih Manchester City.
Buku 'The Messi Mystery' karya Sebastian Fest dan Alex Juillard, membeberkan pesan tak mengenakkan tersebut. Dalam pesan tersebut, Messi mengaku kalau dirinya seolah sudah tak penting lagi bagi tim.
Advertisement
Tak Berani
Sang Messiah tak berani mengungkapkan secara langsung kepada Pep, jadi hanya pesan via ponsel. "Messi gagal bersinar dalam beberapa pertandingan dan Ibrahimovic bermain sangat baik. Tiba-tiba, ada masalah yang muncul untuk pemain asal Argentina itu sehingga Ibra lebih bagus," kalimat dalam buku tersebut.
Usut punya usut, penampilan Lionel Messi menurun karena Pep Guardiola sempat mengubah posisi pemain bernomor punggung 10 tersebut dari posisi favoritnya. Oleh karena itu, sang megabintang Argentina tersebut meminta Pep mengubah strategi.
Akhirnya Pergi
Hasilnya 'pancen oye', dan Messi kembali tajam. Pada musim tersebut, Messi mencetak 47 gol dalam 53 penampilan. Sementara itu, Ibra mengoleksi 21 gol dalam 45 pertandingan.
Kisah selanjutnya sudah bisa ditebak, Ibra terdepak. Ia kembali ke AC Milan, lalu sempat ke Prancis, balik ke Inggris, AS dan menuntaskan permainan bersama AC Milan. (Arraafi Adna Yudistira)
Sumber : Sportmole
Advertisement