Bola.com, Jakarta - Barcelona akan kembali memasuki babak baru. Xavi Hernandez sudah memastikan akan mundur dari kursi pelatih pada akhir musim ini.
Xavi baru tiga tahun menangani Barcelona. Namun, petualangannya tidak berjalan mulus dan memutuskan untuk menyudahinya.
Baca Juga
Advertisement
La Blaugrana menjuarai La Liga pada 2022/2023. Namun, musim ini Barca tidak terlalu mulus di liga domestik dan pada Januari 2024 Xavi mengumumkan akan mundur akhir musim ini.
Alhasil, Barca harus mempersiapkan masa depan lagi. Yang pertama, Blaugrana tentu harus mencari pengganti yang tepat untuk mengisi kursi pelatih yang kosong.
Ketika Barcelona sedang mencari pelatih baru, ada enam pemain yang bisa menjadi tulang punggung tim dalam beberapa musim ke depan.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Frenkie de Jong
Frenkie De Jong sebenarnya bisa saja pergi seandainya Barcelona tidak mengharapkan Manchester United mengeluarkan 17 juta pounds dalam bentuk gaji yang ditangguhkan serta biaya transfer.
De Jong mungkin bukan pemain seperti Sergio Busquets, tetapi bisa memberikan umpan lebih baik daripada kebanyakan gelandang di Eropa. Ia bisa membawa bola melewati lini depan dengan sangat mudah dan memiliki ketahanan terhadap tekanan yang luar biasa.
Dia juga mencintai klub dan kota Barcelona. Pada usia yang baru 26 tahun, ia masih berpeluang memiliki tahun-tahun terbaiknya.
Advertisement
2. Pedri
Pedri masih remaja saat didatangkan dari Las Palmas. Barcelona pada dasarnya menggantungkan semua harapan pada Pedri saat menembus tim utama pada musim 2020/2021.
Dia hanya tampil sebanyak 13 kali sebagai starter di La Liga musim 2023/2024. Cedera benar-benar merecoki kariernya.
Namun, pada usia yang baru 21 tahun, tidak ada alasan untuk menyerah pada pesepak bola yang sangat berbakat tersebut.
Faktanya, satu atau dua tahun pemulihannya seharusnya memberikan hasil yang baik bagi dia dan klub di tahun-tahun mendatang.
Pelatih yang akan menggantikan Xavi diberkati punya Pedri di dalam skuadnya. Saat bugar, dia adalah salah satu yang terbaik di kelasnya.
3. Gavi
Perjuangan Pedri bergelut dengan cedera membuat dunia tidak bisa menyaksikan salah satu dari duo lini tengah paling menarik berkembang di panggung termegah di Barcelona. Tetapi pada saat yang sama, Gavi mungkin mendapat manfaat karena harus memikul lebih banyak tanggung jawab.
Pemain berusia 19 tahun ini telah lama dianggap sebagai masa depan lini tengah Barcelona bersama Pedri. Fakta itu tidak berubah di bawah Xavi.
Gavi semakin kuat, memenangi penghargaan Golden Boy 2022 setahun setelah Pedri melakukannya. Ia telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk klub.
Ini mutlak harus dipertahankan, dengan cara apa pun, dan ia berpotensi menjadi kapten di masa depan.
Advertisement
4. Lamine Yamal
Pada usia 16 tahun, Yamal sudah menyuguhkan bakat istimewa. Dia pemain yang menyenangkan untuk ditonton.
Jalan yang harus dilalui pemain asal Spanyol ini masih panjang. Potensinya masih bisa dimaksimalkan.
Barcelona harus melakukan segala daya untuk mendorong Yamal berkembang dengan kecepatan yang tepat. Dia harus tetap menjadi pemain Barcelona, apa pun yang terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Yamal telah tampil 40 kali untuk tim utama Barcelona dan baru berusia 17 tahun pada Juli 2024. Ia adalah definisi berlian yang belum dipoles.
5. Ronald Araujo
Araujo telah dikaitkan dengan kepindahan dan Barcelona perlu terus mengumpulkan dana dengan menjual aset yang lain. Namun, Araujo adalah salah satu pemain yang harus dilindungi dengan cara apa pun.
Pemain berusia 25 tahun ini diam-diam telah berkembang menjadi bek modern yang sempurna di Spanyol. Ia merupakan monster yang luar biasa dalam memperlambat dan menghentikan penyerang untuk melewatinya.
Seperti kutipan terkenal Sir Alex Ferguson, serangan memenangkan pertandingan, tetapi pertahanan memenangkan gelar. Jika Barcelona memiliki ambisi untuk menjadi raksasa Eropa sekali lagi, mereka bahkan tidak bisa mempertimbangkan untuk menjual Araujo ke klub rival.
Advertisement
6. Pau Cubarsi
Pau Cubarsi menjadi pemain termuda yang melakukan debut di babak sistem gugur Liga Champions pada usia 17 tahun 50 hari. Cubarsi menjadi pemain terbaik pada pertandingan itu.
Jika debutnya di Liga Champions tidak cukup menjadi indikator potensi yang dimiliki sang wonderkid, maka fakta bahwa ia dengan cepat dipindahkan dari tim Spanyol U-17 langsung ke skuad senior seharusnya menjadi indikator.
Kehilangan permata seperti itu – yang lahir di Catalonia – merupakan sebuah kejahatan.