Bola.com, Jakarta - Barcelona dikabarkan sedang menghadapi gejolak internal setelah komentar Gavi tentang Jules Kounde menyusul hasil imbang 2-2 melawan Celta Vigo, Minggu dini hari WIB (24/11/2024).
Menurut laporan Sport, pernyataan Gavi tidak diterima dengan baik oleh klub dan memicu ketegangan di internal Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
Jules Kounde menjadi sorotan setelah membuat kesalahan fatal yang berujung pada gol pembuka Celta.
Kendati Kounde mengakui kesalahannya, kritik secara terbuka dari Gavi terhadap rekan setimnya itu dilaporkan mengecewakan manajemen Blaugrana, termasuk pelatih kepala Hansi Flick.
Staf pelatih dan klub memberikan dukungan penuh kepada Kounde, menyoroti profesionalismenya serta kontribusi pentingnya bagi tim Barcelona.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Apa yang Dikatakan Gavi?
Ketegangan ini bermula dari komentar Gavi, yang menyebut kesalahan Kounde sebagai sesuatu yang "konyol" dan menyarankan agar sang bek seharusnya langsung mengamankan bola.
Pernyataan ini, ketika sampai ke anggota tim lain dan Flick, dilaporkan menimbulkan ketidakpuasan.
"Gol pertama yang kami kebobolan adalah lelucon. Dia harus menyapu bola. Kami harus belajar, ini adalah sepak bola," ujar Gavi kepada media seusai pertandingan tandang melawan Celta Vigo.
Flick menegaskan bahwa kesalahan tidak seharusnya dibebankan kepada individu karena Barcelona adalah tim yang berbagi tanggung jawab dalam kemenangan maupun kekalahan.
Kendati membuat kesalahan, Kounde tetap mendapatkan kepercayaan penuh dari sang pelatih, yang memandangnya sebagai figur penting dalam skuad.
Advertisement
Deja Vu Barcelona
Menariknya, ini bukan pertama kalinya ruang ganti Barcelona terguncang akibat kritik terbuka. Musim lalu, Ilkay Gundogan menjadi pusat dua insiden kontroversial.
Setelah kekalahan dari Real Madrid di El Clasico, Gundogan mengkritik kurangnya usaha tim, dan kemudian menyoroti Ronald Araujo sebagai penyebab kekalahan Barcelona dari PSG di Liga Champions.
Insiden-insiden ini disebut-sebut menciptakan perpecahan dalam skuad dan atmosfer yang terfragmentasi hingga kepergian Gundogan di akhir musim.
Barcelona kini dihadapkan pada tantangan untuk menjaga harmoni tim sekaligus memperbaiki performa di lapangan.
Sumber: Barca Universal