Informasi Pribadi
- NamaBimo Setiawan Almachzumi
- Tempat LahirJakarta, Indonesia
- Tanggal Lahir25 Desember 1966
- KebangsaanIndonesia
- PekerjaanMusisi
- Jenis MusikRock/Blues
- InstrumenDrum
- Tahun Aktif1983-sekarang
- Perusahaan RekamanSlank Records
Bimbim Slank merupakan seorang drummer dari grup band Slank yang berasal dari Indonesia. Bimbim lahir di Jakarta, Indonesia pada 25 Desember 1966. Selain sebagai drummer di grup band Slank, Bimbim juga merupakan salah satu pendiri grup band tersebut. Ia bersama Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Welly Welly (vokal), mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya dari Rolling Stones.
Kemudian di tahun 1983, ia mendirikan Cikini Stones Complex atau CSC, sebuah grup musik. Grup musik ini terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini. Dari situlah cikal bakal grup band Slank muncul. Dalam perjalanan Bimbim berkarya bersama grup band Slank, banyak sekali perombakan personel. Personel terakhir yang terbentuk tahun 1996, atau perombakan yang keempatbelas, terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka (bass), Abdee (gitar), dan Ridho (gitar).
Anak Bimbim Calon Presiden Indonesia?
Drumer grup band Slank, Bimbim mengadakan acara Tedak Siten, upacara turun tanah bagi bayi dalam adat Jawa, untuk anak bungsunya, Maomettano Luke Almachzumi, Sabtu (23/7/2016). Dalam perhelatan itu, anak Bimbim pun mengambil sesuatu yang unik yakni sebuah pulpen yang dibeli di Istana Negara.
"Ini neh pulpennya beli di Istana Negara," ujar istri Bimbim, Reny Setiawati. Bimbim yang ada di samping sang istri menimpali ucapan tersebut. "Oh iya, berarti jadi Presiden dong," sahut Bimbim. Putra bungsu Bimbim Slank, Maomettano Luke Almachzumi baru menginjak usia 8 bulan. Di usia ini, Mas Mao mulai belajar jalan.
Bimbim Slank: Ajari Anak Lelaki Menghargai Perempuan Sejak Dini
Terkait kasus Yuyun, personel grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, mengatakan anak lelaki harus diajari menghargai perempuan sejak dini. "Awalnya pendidikan baik di rumah maupun di sekolah," kata Bimbim saat menanggapi kasus pemerkosaan yang dialami Yuyun. Yuyun, seorang remaja berusia 14 tahun meninggal dunia akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh 14 pemuda di Rejang Lebong, Bengkulu.
"Anak laki-laki harus diajarkan untuk menghargai perempuan. Perempuan harus dihormati. Kalau lihat perempuan diganggu, harus dilindungi walaupun tidak kenal," kata dia. Meski demikian, Bimbim tak memungkiri bahwa kasus pemerkosaan tersebut bermula dari pengaruh minuman beralkohol. Selain itu, dia menilai juga ada sistem yang salah sehingga terjadi kasus pemerkosaan brutal tersebut.