Pengertian
Sulit tidur atau insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk memang berbeda-beda. Namun kebutuhan tidur rata-rata untuk orang dewasa adalah 7- 8 jam sehari.
Insomnia tidak hanya akan menurunkan energi Anda di pagi hari dan mengganggu mood, tapi juga dapat memengaruhi kesehatan dan menurunkan kualitas hidup. Kualitas tidur yang buruk akibat insomnia dapat memengaruhi fisik maupun mental seseorang.
Berikut ini adalah komplikasi yang dapat terjadi akibat insomnia:
- Prestasi kerja atau sekolah akan menurun
- Meningkatkan risiko kecelakaan jika mengendarai kendaraan bermotor
- Gangguan psikiatri, seperti gangguan cemas dan depresi
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Mudah tersinggung dan emosi
- Meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan diabtes melitus
Diagnosis
Penentuan diagnosis pada sulit tidur/ insomnia dapat dilakukan melalui serangkaian wawancara medis. Melalui wawancara ini dapat diketahui riwayat penyakit, riwayat pengobatan, dan pola tidur. Dokter mungkin akan meminta Anda mencatat jadwal tidur selama dua minggu atau lebih untuk melihat pola tidur Anda.
Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium juga mungkin akan dilakukan jika Anda dicurigai menderita hipertiroid. Jika Anda merasa mengalami insomnia, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Gejala
Terdapat beberapa gejala sulit tidur/ insomnia yang umum dirasakan penderitanya. Contohnya: Penderitanya seringkali membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk bisa tidur. Selain itu penderitanya hanya bisa tidur selama 6 jam atau kurang, setidaknya 3 hari berturut-turut dalam 1 bulan atau lebih.
Penderita insomnia biasanya memiliki satu atau lebih gejala berikut ini:
- Sulit untuk memulai tidur
- Sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali
- Bangun terlalu pagi
- Merasa lelah dan mengantuk keesokan harinya
- Kesulitan mengingat atau berkonsentrasi
Pengobatan
Untuk mengatasi sulit tidur/ insomnia harus diketahui dulu penyebabnya agar pengobatan tepat sasaran. Secara umum penanganan terhadap insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
-
Perubahan perilaku (behaviour therapy).
Behaviour therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasi insomnia. Terapi ini terdiri bisa dilakukan dengan membuat kebiasaan tidur yang baik. Misalnya dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktifitas yang dapat membuat Anda tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur.
-
Cognitive behavioural therapy.
Terapi ini membantu Anda mengontrol atau mengeliminasi pikiran negatif dan rasa khawatir yang membuat Anda tetap terjaga.
-
Teknik relaksasi.
Relaksasi otot dan latihan pernapasan dapat mengurangi gangguan cemas.
-
Stimulus control therapy.
Terapi ini bertujuan untuk membatasi aktifitas di tempat tidur yang membuat Anda tetap terbangun. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur dan melakukan aktifitas seksual. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan.
-
Pemberian obat-obatan.
Obat-obatan diberikan jika insomnia tidak berhasil diatasi dengan terapi. Obat tidur hanya boleh diberikan oleh dokter dan tetap berada dalam pengawasan dokter. Dokter biasanya tidak merekomendasikan penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama.
Pencegahan
Sulit tidur/ insomnia dapat dicegah dengan beberapa cara, di antaranya:
- Olahraga teratur. Sebaiknya lakukan minimal 4 jam sebelum tidur. Hindari berolahraga mendekati waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur.
- Hindari kafein, nikotin, dan alkohol, terutama pada sore dan malam hari.
- Buatlah diri Anda terpapar sinar matahari pada sore hari. Hal ini dapat membantu tubuh melepaskan melatonin untuk regulasi ritme sirkadian tubuh. Ini merupakan penentu jam biologis tubuh Anda.
- Latihan teknik melepas stres, seperti yoga, meditasi, atau relaksasi.
Penyebab
Penyebab sulit tidur/ insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
- Insomnia primer. Ini merupakan gangguan tidur yang tidak disebabkan oleh masalah kesehatan.
- Insomnia sekunder. Ini adalah kesulitan tidur yang disebabkan oleh penyebab lain, misalnya masalah kesehatan seperti asma, depresi, gastroesophageal reflux disease/ GERD, kanker, dan nyeri. Selain itu jiga bisa disebabkan karena konsumsi obat-obatan atau subtansi lain, seperti alkohol.
Beberapa hal berikut ini merupakan faktor pemicu insomnia yang dicuriga:
- Stres (kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian, dan sebagainya)
- Penyakit tertentu
- Faktor lingkungan, seperti suara bising, cahaya, dan suhu yang ekstrim (dingin atau panas)
- Obat-obatan (misalnya obat depresi, anti-hipertensi, dan asma)
- Jadwal tidur terganggu, misalnya karena jet lag dan bekerja dengan sistem shift
- Nyeri
- Depresi atau gangguan cemas
- Kafein, nikotin, dan alkohol