Informasi Pribadi
- ProfesiPemain Bulu Tangkis
- Nama LengkapMelati Daeva Oktavianti
- Tempat LahirSerang, Indonesia
- Tanggal Lahir26 Oktober 1994
- KebangsaanIndonesia
- SektorGanda Campuran
- Peringkat dunia4 (bersama Praveen Jordan)
- Tinggi/Berat Badan168/63
Bulu tangkis nasional tampaknya tak pernah kehabisan atlet berbakat. Tiap generasi selalu menghadirkan talenta anyar yang kelak mengharumkan Lambang Garuda di kancah dunia. Meski tak selalu instan, pemain berbakat selalu berkembang seiring bertambahnya pengalaman.
Seperti pebulu tangkis asal Banten, Melati Daeva Oktavianti, yang kini kariernya tengah menanjak. Attlet kelahiran 26 Oktober 1994 itu mampu mempersembahkan gelar bergengsi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Bermain di nomor ganda campuran, Melati mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya bersama Praveen Jordan. Sejak dipasangkan pada tahun 2018 lalu, Melati terlihat lebih klop dibandingkan dengan beberapa partner sebelumnya.
Hal itu dibuktikan dengan beberapa prestasi ciamik yang diraih Melati / Praveen pasca beradaptasi selama satu tahun. Pada tahun 2019, Melati / Praveen mampu menyabet gelar juara Denmark Open 2019 dan French Open 2019.
Berkat raihan dua gelar juara itu, lambat laun Melati / Praveen mampu menjadi momok baru di nomor ganda campuran. Selain itu, gelar juara tersebut bisa memacu penampilan mereka di berbagai ajang kompetisi dengan konsistensi yang lebih baik.
Puncaknya, mereka mampu meraih gelar juara perdana di ajang All England 2020 yang dihelat di Arena Birmingham, Inggris. Melati/Praveen berhasil menumpas ganda campuran asal Thailand, Puavaranukroh / Taerattanachai dengan tiga gim di laga pamungkas.
“Alhamdulillah, salah satu impianku tercapai (red. Juara All England). Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan teman-teman yang selalu mendukung,” ungkap Melati sebagai rasa syukur pasca menjadi jawara All England 2020 melalui Instagram pribadi miliknya @melatidaeva.
Namun, pencapaian hebatnya dalam beberapa waktu terakhir bukanlah sesuatu yang diperoleh dengan mudah. Melati telah jatuh bangun di berbagai ajang bulu tangkis dan menelan banyak masukkan demi meningkatkan kualitas permainan.
Melati sendiri sejatinya sudah akrab dengan olahraga asal India itu sejak usia belia. Tercatat, dara berumur 26 tahun itu sudah aktif bermain ketika berusia 3 tahun.
Putri sulung pasangan Daud Sunandar dan Eva Muzalivah tersebut sebenarnya diracuni oleh ayahnya untuk bermain bulu tangkis. Kebetulan, ayah Melati memang memiliki hobi untuk berolahraga, terutama bermain bulu tangkis.
Namun, dibalik alasan tersebut, terbesit alasan hebat dari sang ayah terkait ajakannya untuk menekuni olahraga bulu tangkis. Ayah Melati beralasan hanya ingin hidup anak gadisnya lebih sehat ke depannya.
Maklum, Melati kecil pernah mengalami masalah di paru-parunya. Sehingga, diperlukan olahraga secara rutin demi menjaga kondisi Melati tetap fit.
Meski tidak mudah membujuk Melati, tetapi sang ayah perlahan-lahan mampu mengajak gadis bertinggi 168 cm itu untuk bermain bulu tangkis. Walaupun tidak setiap hari bermain, Melati lambat laun menyukai olahraga individu dan beregu tersebut.
Hingga, Melati memutuskan untuk bergabung bersama Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum di usia 14 tahun. Ia memutuskan bergabung bersama PB Djarum di tahun 2008 demi mengasah kemampuan dan meraih banyak prestasi gemilang.
Tak butuh waktu lama, Melati dapat mengembangkan permainannya dan mengikuti kompetisi resmi di tingkat remaja. Waktu itu, pada tahun 2009, setahun setelah menempuh ilmu di PB Djarum, Melati berhasil meraih podium ketiga dalam kompetisi Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) yang diikuti banyak atlet dari penjuru negeri.
Sejak saat itu, prestasi Melati terus bertambah seiring berjalannya waktu. Bakatnya sebagai pebulu tangkis Nasional mulai tampak dan bisa bersaing dengan banyak atlet di PB Djarum.
Akhirnya, ia dilirik untuk masuk ke dalam skuat Indonesia dan mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk terjun di ajang Kejuaraan Dunia Junior BWF di tahun 2012.
Kesempatan itu tak dibuang sia-sia oleh Melati. Berpasangan dengan Edi Subaktiar di nomor ganda campuran, Melati / Edi mampu mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas di nomor ganda campuran.
Berkat ketekunan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, dara yang memiliki senyum manis itu mampu berkembang seiring berjalannya waktu. Meski kerap bergonta-ganti pasangan bermain, Melati acapkali cuek dan berusaha semaksimal mungkin membubuhkan prestasi bersama siapa pun.
Kini, atlet yang menempati ranking empat dunia itu berfokus untuk meraih lebih banyak prestasi bersama Praveen di berbagai ajang kejuaraan dunia. Ia bertekad bakal mengerahkan seluruh kemampuannya demi membanggakan Indonesia dan menjadi ganda campuran nomor satu di dunia.
Ambisi di Olimpiade Tokyo 2020
Melati memiliki ambisi tinggi untuk mempersembahkan medali emas kepada masyarakat Indonesia. Ia ingin meneruskan tongkat estafet Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (Owi / Butet) yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.
“Melihat drawing cukup baik, head to head kita tidak kalah tapi ini Olimpiade. Jadi siapapun lawannya tidak boleh lengah," kata Melati seperti dilansir situs resmi PBSI.
“Satu langkah demi satu langkah saja dulu. Semua lawan harus diwaspadai, tidak boleh fokus ke salah satu," sambungnya.
Prestasi
- Runner-up di ajang India Open 2018
- Medali emas di ajang SEA Games 2019
- Runner-up di ajang India Open 2019
- Runner-up di ajang New Zealand Open 2019
- Runner-up di ajang Australian Open 2019
- Runner-up di ajang Japan Open 2019
- Juara 1 di ajang Denmark Open 2019
- Juara 1 di ajang French Open 2019
- Juara 1 di ajang All-England Open 2020
- Runner-up di ajang Thailand Open 2020