Berita Musim 2021/2022 Terbaru - Kabar Terbaru Hari Ini | Bola.com

Mempunyai duet penyerang yang tajam tentu menjadi nilai plus bagi sebuah tim untuk dapat meraih kemenangan. Kerjasama antar keduanya berpelu...

Advertisement

6
Dunia
Foto: Barisan 5 Duet Penyerang Tajam di Liga Top Eropa Musim 2021 / 2022, Hanya Duet Bayern Munchen yang Musim Ini Resmi Bercerai
7
Dunia
Foto: 6 Kiper dengan Kebobolan Terbanyak di Liga Top Eropa Musim 2021 / 2022, Ada yang Terdegradasi, Ada yang Bikin Rekor Saves Terbanyak

Advertisement

Mempunyai duet penyerang yang tajam tentu menjadi nilai plus bagi sebuah tim untuk dapat meraih kemenangan. Kerjasama antar keduanya berpeluang besar menghasilkan gol demi gol. Bahkan, saat salah satu penyerang absen, penyerang lainnya yang tak kalah tajam akan menggantikan peran tersebut. Berikut duo penyerang tajam terbaik di 5 liga top Eropa pada musim 2021/2022. (AFP/Ronny Hartmann)

Ciro Immobile dan Sergej Milinkovic-Savic. Duet Lazio, Ciro Immobile dan Sergej Milinkovic-Savic total menyumbang 38 gol di Liga Italia pada musim 2021/2022. Rinciannya adalah Sergej Milinkovic-Savic mencetak 11 gol dan 11 assist, sementara penyerang asal Italia, Ciro Immobile total membukukan 27 gol dan 3 assist. (AFP/Vincenzo Pinto)

Kylian Mbappe dan Neymar. Di Liga Prancis, tim penuh bintang Paris Saint-Germain juga punya duet bomber menakutkan pada sosok Kylian Mbappe dan Neymar pada musim 2021/2022. Kylian Mbappe tampil luar biasa dengan membukukan 28 gol serta 19 assists. Sementara Neymar sukses mencetak 13 gol dan 6 assists. (AFP/Anne-Christine Poujoulat)

Musim 2021/2022 telah usai dengan menciptakan berbagai rekor di sana-sini. Seperti rekor kiper dengan jumlah kebobolan terbanyak di liga-liga top Eropa. Berikut daftar lengkapnya yang melibatkan 6 kiper di beberapa liga top Eropa, seperti Inggris, Italia dan Prancis. (AFP/Oli Scarff)

Tim Krul. Kiper Norwich City asal Belanda berusia 34 tahun ini total kebobolan sebanyak 62 gol di Liga Inggris musim 2021/2022 dari total 29 laga meski mampu membuat 105 saves dan 5 kali clean sheet. Di akhir musim The Canaries menempati posisi buncit di klasemen akhir dengan total kebobolan sebanyak 84 gol dan harus terdegradasi ke kasta ke-2 sepak bola Inggris. (AFP/Adrian Dennis)

Benoit Costil. Kiper Bordeaux asal Prancis berusia 34 tahun ini total kebobolan sebanyak 62 gol di Liga Prancis musim 2021/2022 dari total 25 laga meski mampu membuat 72 saves dan 1 kali clean sheet. Di akhir musim Sassuolo menempati posisi buncit di klasemen akhir dengan total kebobolan sebanyak 91 gol dan harus terdegradasi ke kasta ke-3 sepak bola Prancis. Benoit Costil sendiri dipastikan hengkang dari klub saat kontraknya habis di akhir musim 2021/2022. (AFP/Romain Perrocheau)

Memang tidak mudah untuk mempertahankan prestasi apik bagi pesepak bola yang berkompetisi di liga-liga top Eropa. Semuanya tak lepas dari persaingan yang makin kompetitif. Hal ini dirasakan pula oleh 5 kiper berikut yang mengalami penurunan performa di musim 2021/2022 dibandingkan musim sebelumnya. Siapa saja? Berikut daftar lengkapnya. (AFP/Cesar Manso)

Emiliano Martinez. Kiper asal Argentina berusia 29 tahun yang telah dua musim memperkuat Aston Villa sejak didatangkan dari Arsenal pada awal musim 2020/2021 lalu, total kebobolan sebanyak 49 gol dari 37 laga di semua ajang dan hanya 11 kali melakukan clean sheet. Sementara pada musim debutnya bersama The Villans ia kebobolan lebih sedikit, 47 gol dari 39 laga di semua ajang dan sukses mencatat 15 kali clean sheet. (AFP/Ben Stansall)

Edouard Mendy. Kiper asal Senegal berusia 30 tahun yang telah dua musim memperkuat Chelsea sejak didatangkan dari Rennes pada awal musim 2020/2021 lalu, total kebobolan sebanyak 40 gol dari 49 laga di semua ajang dan 23 kali melakukan clean sheet. Sementara pada musim debutnya bersama The Blues ia hanya kebobolan 30 gol dari 45 laga di semua ajang dan sukses mencatat 25 kali clean sheet. Pada musim 2021/2022 lalu ia pun menjadi kiper dengan rasio penyelamatan terendah di antara kiper-kiper lainnya di Liga Inggris. Di Liga Champions, Chelsea harus kehilangan gelar usai takluk dari Real Madrid di peremptfinal dan Mendy membuat blunder dalam laga tersebut. (AFP/Glyn Kirk)

Musim 2021/2022 yang telah usai telah menghadirkan beberapa kejutan di liga top Eropa yang dibuat oleh klub-klub semenjana yang tidak diduga-duga sebelumnya. Mereka mampu menjungkalkan prediksi-prediksi sinis yang mengarah kepada ketidakmampuan untuk melangkah lebih jauh. Namun nyatanya mereka mampu mematahkannya. Berikut 5 klub tersebut dengan kejutan-kejutannya. (AFP/Javier Soriano)

SC Freiburg. Musim 2020/2021 SC Freiburg hanya menempati posisi ke-10 di klasemen akhir Liga Jerman. Namun di akhir musim 2021/2022 lalu tim asuhan Christian Streich ini mampu bercokol di posisi ke-6 dan berhak mendapat tiket berlaga di Liga Europa 2022/2023. SC Freiburg langsung tancap gas di pekan-pekan awal dan mulai bersaing di papan atas saat menang 2-1 atas Borussia Dortmund di pekan ke-2. Salah satu kemenangan mengejutkan adalah saat menang 6-0 atas Borussia Monchengladbach di pekan ke-14 (5/12/2021). SC Freiburg juga hampir menjuarai DFB Pokal 2021/2022 usai kalah adu penalti atas RB Leipzig di laga final (21/5/2022). (AFP/Ina Fassbender)

Union Berlin. Sama seperti SC Freiburg, Union Berlin juga berhak untuk berlaga di Liga Europa musim 2022/2023 usai menempati posisi ke-5 di klasemen akhir Liga Jerman 2021/2022. Setelah promosi pertama kalinya ke Bundesliga pada musim 2019/2020, Union Berlin langsung tancap gas di 3 musim pertamanya dengan grafik yang meningkat tiap musimnya. berturut-turut mereka menempati posisi 11, 6 dan 5 di musim 2019/2020 hingga 2021/2022. (AFP/Tobias Schwarz)

Pada musim 2021/2022 yang telah usai ada beberapa pemain yang merumput bersama klub barunya dengan status pinjaman usai tidak mendapat tempat di klub yang memilikinya. Performa yang apik selama masa peminjaman tentunya akan membuat klub peminjam akan meningkatkan status sang pemain dengan opsi mempermanenkan seperti yang tertuang dalam perjanjian. Berikut 5 pemain yang statusnya dipermanenkan musim depan. (AFP/Lindsey Parnaby)

Matteo Guendouzi (kanan). Gelandang Prancis berusia 23 tahun yang didatangkan Arsenal dari FC Lorient pada awal musim 2018/2019 dengan nilai transfer sebesar 8 juta euro ini dipinjamkan selama 1 musim ke Marseille pada awal musim 2021/2022 disertai opsi pembelian di akhir masa peminjaman. Tampil apik dalam total 55 laga bersama Marseille di semua ajang dengan torehan 4 gol dan 14 assist, Marseille pun resmi mempermanenkannya mulai musim 2022/3023 dengan nilai transfer sebesar 11 juta euro. (AFP/Kenzo Tribouillard)

Andre Zambo Anguissa. Gelandang Kamerun berusia 26 tahun yang didatangkan Fulham dari Marseille pada awal musim 2018/2019 dengan nilai transfer sebesar 24,85 juta euro ini dipinjamkan selama 1 musim ke Napoli pada awal musim 2021/2022 dengan biaya 600 ribu euro disertai opsi pembelian di akhir masa peminjaman. Tampil apik dalam total 33 laga bersama Napoli di semua ajang dengan torehan 2 assist, Napoli pun resmi mempermanenkannya mulai musim 2022/3023 dengan nilai transfer sebesar 15 juta euro. (AFP/Filippo Monteforte)

Di samping menghasilkan juara liga di akhir kompetisi, pencapaian satu musim kompetisi di sebuah liga tentunya juga memunculkan pemain tertajam dengan raihan gol terbanyak yang berhak menyandang gelar top skor. Di Liga Inggris dengan ketatnya persaingan, gelar top skor pernah disandang oleh lebih dari satu pemain dalam 5 musim berikut. (Kolase Foto AP dan AFP)

Musim 1997/1998. Pada musim 1997/1998, tiga striker Inggris harus berbagi gelar top skor Liga Inggris karena sama-sama mencetak 18 gol di musim tersebut. Mereka adalah Dion Dublin (Coventry City), Michael Owen (Liverpool) dan Chris Sutton (Blackburn Rovers). Dari ketiganya, Michael Owen berhasil membawa timnya Liverpool finis di tempat yang lebih baik yaitu di posisi ke-3. Ia yang saat itu berusia 18 tahun juga menyabet gelar PFA Young Player of the Year dan pemain terbaik Liga Inggris musim 1997/1998. (AFP/Paul Barker)

Musim 1998/1999. Pada musim 1998/1999, kembali terulang tiga pemain harus berbagi gelar top skor Liga Inggris karena sama-sama mencetak 18 gol di musim tersebut. Mereka adalah Jimmy Floyd Hasselbaink (Leeds United/Belanda), Michael Owen (Liverpool/Inggris) dan Dwight Yorke (Manchester United). Dengan catatan tersebut, Michael Owen berhasil mempertahankan gelar top skor di musim sebelumnya, sementara ketajaman Dwight Yorke mampu mengantarkan Manchester United menjuarai Liga Inggris musim 1998/1999 sekaligus menorehkan treble winners di musim tersebut. (AFP/Robin Parker)

Sejatinya pemain yang dipinjamkan mempunyai misi memperoleh kesempatan bermain yang lebih banyak di klub barunya. Namun, akibat kalah bersaing dan minimnya ajang kompetisi di klub baru, mereka tetap tak punya kans untuk bermain lebih. Seperti 5 kiper berikut. (AFP/Oscar Del Pozo)

Marcin Bulka. Kiper milik PSG berusia 22 tahun ini dipinjamkan ke OGC Nice pada awal musim 2021/2022 akibat melimpahnya stok kiper di PSG. Musim lalu pun ia sudah dipinjamkan ke dua klub Prancis lainnya. Nyatanya, bersama Nice musim ini ia baru tampil 5 kali di ajang non liga. (AFP/Valery Hache)

Pierluigi Gollini. Kiper milik Atalanta berusia 27 tahun ini dipinjamkan ke Tottenham Hotspur pada awal musim 2021/2022. Meski belum sekalipun bermain di Premier League, namun ia telah tampil 10 kali di ajang lainnya. Ia masih kesulitan menggeser posisi kiper utama dari Hugo Lloris. (AFP/Glyn Kirk)

Bukan perkara mudah tentunya bagi seorang pemain debutan untuk langsung tampil on-fire bersama klub barunya. Namun kelima pemain berikut justru langsung tampil tajam dengan mencetak hattrick di musim pertamanya yang masih berjalan. Siapa saja? (AFP/Natalia Kolesnikova)

Kyogo Furuhashi. Sayap Jepang berusia 27 tahun yang direkrut Glasgow Celtic dari Vissel Kobe di awal musim 2021/2022 ini mencetak hattrick di pekan ke-2 Liga Skotlandia saat mengalahkan tamunya Dundee FC 6-0 (8/8/2021). Total ia telah mencetak 16 gol dan 5 assist dari 26 laga. (AFP/Andy Buchanan)

Patson Daka. Striker Zambia 23 tahun yang didatangkan Leicester City dari RB Salzburg di awal musim 2021/2022 ini mencetak quattrick di fase grup Liga Europa saat mengalahkan tuan rumah Spartak Moskow 4-3 (20/10/2021). Total ia mencetak 10 gol dan 4 assist dari 24 laga. (AFP/Natalia Kolesnikova)

Musim 2021/2022 ini tercatat banyak pemain asal Argentina yang berlaga di liga-liga top Eropa yang bermain di berbagai posisi, tak terkecuali untuk posisi kiper. Mereka mampu menyaingi dominasi kiper-kiper dari Eropa. Berikut 7 di antaranya. (AFP/Pool/Catherine Ivill)

Juan Musso. Kiper berusia 27 tahun ini kini menjalani musim pertama bersama Atalanta. Total tampil 27 laga di semua ajang dengan torehan 8 kali clean sheet dan kemasukan 37 gol. Bersama Timnas Argentina baru mengoleksi 2 caps, 2 kali clean sheet dan belum pernah kemasukan. (AFP/Filippo Monteforte)

Jeremias Ledesma. Kiper berusia 28 tahun ini kini menjalani musim ke-2 bersama Cadiz. Total telah tampil 54 laga di semua ajang dengan torehan 14 kali clean sheet dan kemasukan 81 gol. Bersama Timnas Argentina belum pernah bermain di level senior. (AFP/Cristina Quicler)

Liga Inggris musim 2021/2022 telah menyelesaikan separuh musim di awal Januari ini. Tercatat beberapa pemain yang berusia tidak lagi muda mampu menjadi pencetak gol untuk timnya. Seperti 5 pemain berikut, meski tak semuanya berujung dengan kemenangan. (AFP/Ben Stansall)

Jamie Vardy. Striker yang memasuki musim ke-10 bersama Leicester City telah mencetak 9 gol dan 1 assist di Liga Inggris musim ini. Dua gol terakhir dibuat di pekan ke-13, (4/12/2021) ke gawang Watford saat berusia 34 tahun 10 bulan dan 17 hari. Hasil akhir The Foxes menang 4-2. (AFP/Lindsey Parnaby)

Joao Moutinho. Gelandang yang kini memasuki musim ke-4 bersama Wolverhampton baru mencetak 1 gol di Liga Inggris musim ini. Gol tersebut dibuat di pekan ke-21, (3/1/2022) ke gawang Manchester United saat berusia 35 tahun 3 bulan dan 26 hari. Hasil akhir Wolves menang 1-0. (AFP/Paul Ellis)