Informasi Ajang
- NamaPiala AFF U-23 2022
- Jadwal penyelenggaraan14 - 26 Februari 2022
- Tempat penyelenggaraanKamboja
- Jumlah peserta11 tim
- WilayahAsia Tenggara
- Format kompetisisistem gugur
Rekor Piala AFF U-23 Sepanjang Masa
- Juara terbanyakThailand (2005) dan Indonesia (2019)
- Juara terakhirIndonesia (2019)
- Kemenangan terbesarKamboja vs Thailand (0-8, 31 Agustus 2005)
- Skor terbesarFilipina vs Myanmar (2-6, 30 Agustus 2005)
Piala AFF U-23 2022 merupakan kompetisi sepak bola bergengsi di kelompok umur. Piala AFF U-23 2022 menjadi edisi ketiga dari pagelaran ajang bergengsi ini di kawasa ASEAN. Sebelumnya, Piala AFF U-23 pernah dihelat pada tahun 2005 dan 2019.
Ajang ini digelar sebagai panggung pemanasan para pemain muda potensial sebelum berlaga di SEA Games. Sehingga, Piala AFF U-23 2022 otomatis menjadi ajang pemanasan bagi SEA Games 2021 (2022) yang digelar di Hanoi, Vietnam.
Sejatinya, ajang Piala AFF U-23 2022 menjadi edisi keempat dalam pelaksanaannya. Namun, pada tahun 2011, Indonesia batal melaksanakan Piala AFF U-23 2011 akibat kurang matangnya persiapan. Diketahui waktu itu Stadion Gelora Sriwijaya, sebagai venue utama pertandingan masih dalam tahap renovasi. Alhasil, ajang ini batal di gelar di Tanah Air.
Kilas Balik 2005
Piala AFF U-23 edisi perdana digelar di Bangkok, Thailand pada 2005. Saat itu, ada delapan tim yang mengikuti ajang ini dan dibagi ke dalam dua grup, yakni Grup A dan Grup B. Grup A dihuni oleh Myanmar, Malaysia, Filipina dan Timor Leste. Sementara, Grup B dihuni oleh Thailand, Singapura, Laos, dan Kamboja.
Kebetulan, Indonesia tidak ambil bagian di edisi perdana Piala AFF U-23 ini. Adanya masalah internal dan persiapan SEA Games Manila 2005 menjadi alasan Indonesia absen di Piala AFF U-23 2005.
Piala AFF U-23 2005 digelar pada 29 Agustus - 7 September 2005. Ada dua stadion yang digunakan sebagai venue utama pertandingan dan ada dua stadion yang digunakan sebagai lokasi latihan sejak babak penyisihan. Venue utama pertandingan terdiri dari Supachalasai Stadium (40.000 orang) dan Thai Army Sports Stadium (20.000 orang). Sementara, venue latihan terletak di Thephasadin Stadium (6.378 orang), dan Thai-Japanese Stadium (6.600 orang).
Thailand sebagai tuan rumah sukses unjuk gigi di ajang ini. Sejak pertandingan pertama, Thailand sukses menyapu bersih kemenangan di babak penyisihan. Bahkan, skuad Gajah Perang mampu mencatatkan sejarah dengan berhasil meraih kemenangan terbesar kontra Kamboja (8-0) di Supachalasai Stadium.
Alhasil, Thailand dapat melenggang dengan mudah ke fase gugur dengan koleksi poin sempurna. Bila di Grup B Piala AFF U-23 2005 skuad Thailand dapat mendominasi, berbeda dengan jalannya pertandingan di Grup A Piala AFF U-23 2005 yang warnai persaingan ketat.
Myanmar dan Malaysia yang menjadi favorit juara grup harus bersaing hingga titik terakhir demi mengamankan posisi di klasemen akhir. Usai sama-sama menyapu bersih dua kemenangan, Myanmar dan Malaysia bertemu di laga pamungkas yang turut digelar di Supachalasai Stadium.
Myanmar yang memiliki penampilan lebih apik di ajang ini tampaknya belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya kontra Malaysia. Sebab, Myanmar ditahan imbang Harimau Malaya dan memaksa kedua tim mengakhiri babak penyisihan dengan poin serupa (7 poin). Namun, Myanmar berhak menduduki posisi puncak akibat unggul selisih gol.
Myanmar yang keluar sebagai juara grup diuntungkan karena tidak bertemu Thailand di babak perempat final. Adalah Singapura yang menjadi lawannya di babak ini. Tapi, lagi-lagi, skuad Myanmar kurang mampu menunjukkan eksistensinya dan harus menelan pil pahit usai kebobolan menjelang akhir pertandingan.
Singapura saat itu sukses menambah satu angka melalui gol yang dicetak Itimi Dickson Edherefe (84'). Gol di penghujung laga ini pun tak mampu dibalas oleh Myanmar dan Singapura dinyatakan menang dengan skor 1-2.
Di pertandingan lainnya, lagi-lagi Thailand menang mudah. Gajah Perang bahkan berhasil menang telak atas Malaysia dengan defisit tujuh angka alias 7-0. Dengan begitu, Thailand dapat melenggang ke partai final dengan rasa percaya diri yang begitu tinggi. Apalagi, lawan yang sudah menunggu di partai puncak adalah Singapura, yang notabene adalah tim yang pernah dikalahkan Thailand di babak penyisihan Grup A.
Benar saja, Thailand terlalu perkasa atas Singapura di ajang Piala AFF U-23 2005 ini. Thailand sukses meringkus gelar perdananya usai menang 3-0 tanpa balas di Thai Army Sports Stadium.
Kilas Balik 2019
Usai gagal terlaksana pada tahun 2011 silam, Piala AFF U-23 hadir kembali pada tahun 2019. Kompetisi antar pemain muda potensial ini baru terlaksana kembali usai 14 tahun lamanya absen dipertandingkan.
Piala AFF U-23 2019 ini digelar di Phnom Penh, Kamboja, pada 17-26 Februari 2019. Sama seperti gelaran sebelumnya, pada Piala AFF U-23 2019 ada delapan tim yang ikut ambil bagian.
Namun, ada dua nama pendatang baru yang menghiasi kompetisi edisi kedua ini. Piala AFF U-23 2019 kedatangan Indonesia dan Vietnam sebagai sosok anyar yang bertarung di ajang ini. Kedua tim tersebut menggantikan posisi Singapura dan Laos yang absen di ajang Piala AFF U-23 2019.
Grup A Piala AFF U-23 2019 dihuni oleh Thailand, Filipina, Timor Leste dan Vietnam. Sementara, Indonesia tergabung di Grup B Piala AFF U-23 2019 bersama Kamboja, Myanmar dan Malaysia.
Walau masih menjadi pendatang baru, Indonesia dan Vietnam sukses unjuk gigi di babak penyisihan grup. Indonesia berhasil mengemas satu kemenangan dan dua hasil imbang. Sementara, Vietnam lebih baik statistiknya, Vietnam berhasil meraih dua kemenagan dan satu hasil imbang.
Di babak perempat final, Indonesia berkesempatan menjamu jawara Grup A, Vietnam. Pertandingan melawan Vietnam ini bisa dibilang cukup alot. Karena kedalaman materi pemain Vietnam serta koneksi yang terjalin antar pemain sangatlah baik.
Namun, skuad Garuda Muda yang berambisi meraih trofi pertamanya tak mau menyerah. Indonesia coba menekan selama 45 menit awal jalannya pertandingan. Untungnya, pada babak kedua, Indonesia sukses merobek jala mistar Vietnam melalui sepakan Muhammad Luthfi Kamal (70'). Gol semata wayang ini pun akhirnya membantu Timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke partai puncak.
Di babak final, Indonesia sudah ditunggu kedatangannya oleh sang juara bertahan Thailand. Walau mengalahkan Thailand bukanlah perkara mudah, tetapi Garuda Muda tetap percaya pada kemampuan diri sendiri dan tim, serta bekerja sama sesuai arahan pelatih.
Hasilnya ternyata sangat memuaskan, Timnas Indonesia U-23 berhasil menyabet trofi perdananya di ajang Piala AFF U-23 2019. Timnas Indonesia U-23 berhasil menekuk Thailand 2-1 di Olympic Stadium, Phnom Penh. Masing-masing gol Timnas Indonesia U-23 dicetak oleh Sani Rizki (59') dan Osvaldo Haay (64').
Tak hanya itu, bomber Timnas Indonesia U-23, Marinus Wanewar turut dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak di ajang ini bersama Saringkan Promsupa (Thailand) dan Tran Danh Trunh (Vietnam). Ketiga pemain ini berhak mendapat sepatu emas usai masing-masing mencetak tiga gol.
Piala AFF U-23 2022
Sama seperti edisi sebelumnya, Piala AFF U-23 2022 juga digelar di Phnom Penh, Kamboja. Ajang bergengsi ini bakal dihelat pada 14-26 Februari 2022. Sebanyak 11 tim turut ambil bagian di ajang ini.
Hanya saja, pembagian grup di Piala AFF U-23 2022 sedikit berbeda dari edisi sebelumnya. Pada ajang kali ini, akan ada tiga grup yang masing-masing diisi oleh empat tim (Grup A) dan tiga tim (Grup B dan C).
Grup A dihuni Kamboja, Timor Leste, Filipina dan Brunei Darussalam. Grup B dihuni Malaysia, Myanmar dan Loas. Grup C dihunii oleh Thailand, Singapura dan Vietnam.
Sejatinya, Timnas Indonesia U-23 turut ambil bagian di Piala AFF U-23 2022. Namun, karena alasan kesehatan, Timnas Indonesia U-23 memilih mundur dari ajang ini dan memfokuskan diri di ajang SEA Games 2021 (2022).
Bila tidak mengundurkan diri, Timnas Indonesia U-23 bakal berada di Grup B bersama musuh bebuyutan Malaysia, serta Myanmar dan Laos. Disisi lain, kans Timnas Indonesia U-23 untuk meraih gelar juara pun cukup besar di ajang ini, mengingat materi pemain Timnas Indonesia senior pun banyak dihuni oleh pemain muda.
Timnas Indonesia U-23 Batal Tampil
Dalam pernyataannya, PSSI menyampaikan bila pihaknya terpaksa mengambil keputusan ini (mundur dari Piala AFF U-23 2022), karena badai COVID-19 yang menerjang Timnas Indonesia U-23. Melalui situs resminya, PSSI menyampaikan kalau tujuh pemain yang seharusnya berlaga di Piala AFF U-23 dinyatakan positif terjangkit COVID-19.
Ketujuh pemain itu terdiri dari, Ronaldo Joybera R Junior, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi. Selain itu, masih ada empat pemain lainnya, yakni Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinan sedang dalam masa observasi karena tidur sekamar dengan penderita COVID-19.
"Timnas Indonesia U-23 batal mengikuti turnamen Piala AFF U-23 di Kamboja yang sedianya digelar pada 14-26 Februari 2022," demikian pernyataan resmi PSSI di situsnya, Jumat (11/2/2022).
Wabah COVID-19 ini semakin membuat skuat Timnas Indonesia U-23 tergerus. Pelatih Shin Tae-yong pun kekurangan pemain setelah sebelumnya tiga pemain lainnya juga absen karena cedera saat berlaga di BRI Liga 1, yakni Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal.