Informasi Pribadi
- ProfesiPemain Bulu Tangkis
- Nama LengkapPraveen Jordan
- Tempat LahirBontang, Indonesia
- Tanggal Lahir26 April 1993
- KebangsaanIndonesia
- SektorGanda Campuran
- Peringkat dunia4 (bersama Melati Daeva Oktavianti)
- Tinggi/Berat Badan183/86
Praveen Jordan merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang bermain di sektor ganda campuran. Praveen telah menggeluti olahraga ini sejak dirinya masih menduduki bangku sekolah dasar.
Namun saat itu, Praveen belum memiliki niatan lebih untuk menjadi seorang atlet. Ia hanya menjadikan bulu tangkis sekadar permainan belaka.
Maklum, Sang Ayah, Setio Lesmono adalah pelatih bulu tangkis. Sehingga, Praveen kerap diajak Sang Ayah kala melatih dan turut diajarkan teknik dasar permainan yang menggunakan bola dari bulu angsa ini.
Meski tak pernah serius kala berlatih dan selalu mengganggu para atlet yang diajarkan Sang Ayah, tetapi Praveen nyatanya memiliki bakat alami. Hal ini terungkap kala dirinya mengikuti Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) tingkat sekolah dasar.
Praveen tak disangka-sangka dapat keluar sebagai juara umum ketika turun di ajang PORSENI. Ia menjadi jawara di sektor tunggal putra dan seketika membuka matanya terhadap olahraga bulu tangkis.
Serius Berlatih
Usai meraih gelar juara di ajang PORSENI, Praveen mulai menseriusi olahraga bulu tangkis. Ia menjadi rajin berlatih dan mulai mengikuti banyak kompetisi, terutama saat memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Namun, pria kelahiran Bontang, 26 April 1993 ini mulai mengalami kendala. Ia sulit membagi waktu antara dunia pendidikan, jadwal latihan, dan kompetisi yang diikuti.
Untungnya, kedua orang tua Praveen sangat tanggap atas kegelisahan yang dialami anaknya. Akhirnya Praveen dipindahkan ke Jakarta agar bisa bersekolah di asrama yang memiliki fasilitas olahraga dan pendidikan top sekaligus.
Kegigihan Praveen dalam berlatih selama beberapa tahun membuatnya dilirik Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum pada 2008. Praveen ditawari satu tempat untuk bermain di sektor ganda dan mendapat beasiswa di sana.
Selama di PB Djarum, Praveen mulai beralih dari sektor tunggal putra menuju ganda putra dan ganda campuran. Ia juga mengikuti beberapa kompetisi di tingkat daerah maupun nasional guna meningkatkan permainannya.
Namun, pada 2011, Praveen sempat ingin berhenti dan mengejar cita-cita nya sebagai atlet bulu tangkis profesional. Sebab, saat itu dirinya gagal masuk Seleksi Nasional (Seleknas) akibat faktor non-teknis.
Lagi-lagi peran orang tua Praveen sangat besar pada fase ini, terutama Sang Ibunda, Herlinche Simanulang. Herlinche saat itu melakukan pendekatan yang sangat baik kepada Praveen dengan mengingatkan seluruh perjuangan, tekad, serta cita-cita yang ingin ia gapai.
Masuk Pelatnas
Pada 2013 Praveen mendapatkan tawaran emas dari pebulutangkis senior, Vita Marissa. Ia ditawari untuk menjadi teman duet Vita pada sektor ganda campuran.
Tanpa perlu berpikir panjang, Praveen langsung menyetujui tawaran tersebut. Kedua pasangan anyar ini bahkan langsung tampil apik di beberapa kompetisi bergengsi.
Praveen / Marissa bahkan berhasil meraih tiga gelar sekaligus di tahun yang sama. Mulai dari Indonesia Masters 2013, Grand Prix Malaysia Masters 2013, dan Grand Prix Selandia Baru 2013.
Atas raihan cemerlang Praveen selama satu tahun bersama Vita, pemain bertinggi 183 cm ini langsung dipanggil ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) pada 2014. Praveen langsung diplot di sektor campuran bersama atlet senior Debby Susanto.
Bersama Debby, Praveen tak butuh waktu lama untuk adaptasi. Pasangan ini bahkan langsung tampil ciamik dengan meraih gelar runner up di Malaysia Terbuka 2014 dan medali perunggu di ajang Asian Games Incheon 2014.
Kemudian pasangan ini berturut-turut mendapat banyak gelar juara di pelbagai ajang. Salah satunya medali emas di SEA Games Singapura 2015 dengan mengalahkan pasangan Malaysia Can Peng Soon / Goh Liu Yin melalui rubber game 18-22, 21-23, 25-23.
Selain itu, pasangan yang pernah menduduki peringkat 2 dunia ini juga mampu menjuarai ajang bergengsi All England 2016. Praveen / Debby sukses mengandaskan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen /Christinna Pedersen dengan dua gimana langsung 21-12, 21-17.
Andalan di Ganda Campuran
Pada 2017 Praveen mulai dipasangkan dengan pemain putri lainnya bernama Melati Daeva Oktavianti. Hal ini dilakukan PBSI karena Debby akan segera pensiun dari Pelatnas dalam waktu dekat.
Bersama Melati, lagi-lagi Praveen tak butuh waktu lama untuk beradaptasi. Praveen / Melati langsung menunjukkan kemampuannya dengan lolos ke partai final India Terbuka 2018. Namun, pasangan anyar ini gagal meraih gelar juara usai dikalahkan pasangan Denmark Mathias Christiansen / Christinna Pedersen dengan dua gim langsung14-21, 15-21.
Atas kekalahan tersebut membuat Praveen / Melati banyak melakukan evaluasi dan perubahan. Kemudian, hasilnya ternyata cukup memuaskan, mereka dapat bangkit dan akhirnya meraih beberapa gelar juara. Mulai dari Denmark Terbuka 2019, Prancis Terbuka 2019, medali emas SEA Games Filipina 2019, dan yang paling spektakuler adalah meraih kemenangan di ajang All England 2020.
Kini pasangan yang menduduki peringkat 4 dunia ini menjadi tumpuan utama di sektor ganda campuran Indonesia, terlebih pasca pensiunnya ganda campuran legendaris Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir (Owi / Butet) beberapa waktu lalu. Praveen / Melati pun akhirnya diplot untuk meneruskan tongkat estafet Owi / Butet yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang bulu tangkis.
Prestasi
All England
- 2016 Birmingham – Juara 1 All England
- 2020 Birmingham – Juara 1 All England
Asian Games
- 2014 Incheon – Medali Perunggu Ganda Campuran
SEA Games
- 2015 Singapura – Medali Emas Ganda Campuran
- 2019 Filipina – Medali Emas Ganda Campuran
Piala Sudirman
- 2015 Dongguan – Medali Perunggu Beregu Campuran
- 2019 Nanning – Medali Perunggu Beregu Campuran