Sukses

Informasi Klub

  • NamaPSS Sleman
  • JulukanSuper Elang Jawa, Laskar Sembada, Bianco Verde
  • Tanggal Berdiri20 Mei 1976
  • KandangStadion Maguwoharjo (35.000 penonton)
  • PelatihMazola Júnior
  • PresidenGusti Randa
  • PemilikPT Putra Sleman Sembada

Prestasi

  • Liga IndonesiaRunner up Divisi 1 2000, Peringkat 4 Divisi Utama 2003 dan 2004, Juara Liga 2 2018
  • Piala IndonesiaSemifinal 2004

    Perserikatan Sepak bola Sleman (PSS) lahir pada Kamis 20 Mei 1976. Ada lima tokoh yang membidani kelahiran PSS Sleman, yaitu H. Suryo Saryono, Sugiarto SY, Subardi, Sudarsono KH, dan Hartadi. Awal didiikan PSS hanya mereka senang dengan sepak bola dengan tujuan meningkatkan persaudaraan dan persatuan masyarakat Kabupaten Sleman.

    Mimpi publik Kabupaten Sleman mempunyai perserikatan sepak bola terwujud dengan informasi daro Komda PSSI DIY pada waktu itu (Prof. Dr. Sardjono) yang menyatakan bahwa syarat ada lima klub. Kebetulan di sana sudah ada lima klub yaitu PS Mlati, AMS Seyegan, PSK Kalasan, Godean Putra dan PSKS Sleman. Akhirnya, tepat pada tanggal 20 Mei 1976, PSS dibentuk dengan Ketua Umum Gafar Anwar.

    PSS pertama kalinya tampil dalam sebuah turnamen yang digelar di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Ajang yang diikuti empat kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digunakan sebagai ajang seleksi tim Pra PON.

    Ketua umum PSSI, Kardono, pernah memuji PSS sebagai tim perserikatan yang memiliki kompetisi internal terbaik di Indonesia. Tak kurang 60 tim amatir secara rutin bertarung dalam tiga divisi dalam kompetisi PSS.

    Untuk sekarang PSS memakai nama Persatuan Sepak bola Sleman dalam profil timnya berkaitan dengan pajak sponsorship. Nama persatuan hanya dipakai dalam media massa dan komunikasi bisnis saja. Sementara perserikatan tetap dalam sejarah pendirian.

    Mulai musim 2011/2012 dibentuklah PT. Putra Sleman Sembada (PT. PSS). Itu gunan memnuhi aspek legal untuk syarat meniikuti kompetisi. PT. PSS didirikan dengan akta notaris no. 78 tanggal 26 April 2012 untuk menaungi PSS.

    Legenda PSS Sleman

    Matheus Seto Nurdiantara atau dikenal Seto Nurdiantoro, lahir di Kalasan, Sleman, 14 April 1974. Dia meupakan mantan pemain dan pelatih yang dulunya berposisi sebagai gelandang serang. Seto terakhir bermain untuk klub PSIM Yogyakarta dan telah pensiun pada tahun 2013 yang lalu. Dia sempat menangani PSS di Liga 1 2018.

    Pemain yang memiliki ciri khas nomor punggung 8 tersebut dikenal sebagai petualang di Bumi Mataram karena kerap berpindah-pindah klub. Lahir di Sleman, ia merupakan pemain binaan PSS Sleman ketika muda, setelah sebelumnya membela klub amatir di sekitar tempat tinggalnya, PSK Kalasan.

    Kerier Seto melejit setelah menyeberang ke tim rival, PSIM Yogyakarta. Pelita yang kepincut dengan kemampuannya kemudian meminangnya untuk bermain di Jakarta dan Solo. Ia juga mendapat panggilan timnas Indonesia. Akan tetapi, rumah baginya tetaplah Sleman.

    Seto Nurdiantoro kembali menyeberang ke Laskar Mataram pada tahun 2005. Kemudian, Seto merintis karier kepelatihan sebagai asisten pelatih sekaligus pemain di Persiba Bantul yang menjadi juara Divisi Utama pada musim 2010/2011.

    Tercatat ada tiga periode Seto membela PSIM Yogyakarta. Waktu yang sangat cukup untuk membuat hatinya terpaut di sana. Jika tidak seluruhnya, setidaknya sebagian dari perasaannya. Sementara sebagian lain masih tertinggal di Bumi Sembada, tempatnya tumbuh dan dibina menjadi petualang tangguh oleh PSS Sleman.