Pengertian
Radang tenggorokan adalah suatu peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini umumnya bersifat akut dan menyerang saluran tenggorokan. Saat mengalami kondisi ini, biasanya penderita akan merasa sakit di bagian tenggorokan hingga susah menelan.
Radang atau disebut juga faringitis streptokokus merupakan infeksi menular yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderitanya. Kontak bisa terjadi lewat aktivitas yang melibatkan lendir atau air liur. Misalnya: lewat ciuman atau penggunaan sikat gigi yang terkontaminasi.
Ada beberapa komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh radang tenggorokan, seperti:
1. Infeksi telinga
2. Radang ginjal (glomerulonefritis)
3. Demam rheumatik
4. Streptokokus toxic shock syndrome
5. Sinusitus
Diagnosis
Dalam mendiagnosis radang tenggorokan, dokter akan melakukan wawancara medis terlebih dahulu. Wawancara medis meliputi pertanyaan apakah Anda mengalami demam, nyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan, serta mempunyai benjolan di sekitar leher.
Dokter juga akan bertanya mengenai gejala-gejala yang Anda alami, untuk kemudian meneruskannya kepada pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan adanya:
- Amandel yang membesar.
- Selaput lendir yang melapisi tenggorokan mengalami peradangan (bisa ringan ataupun berat), dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
- Demam, bisa juga tanpa demam.
- Pembesaran kelenjar getah bening di leher.
- Pada infeksi akibat bakteri, jumlah sel darah putih akan meningkat. Sedangkan pada infeksi akibat virus, jumlah sel darah putih biasanya normal atau sedikit meningkat.
- Pemeriksaan terhadap apus tenggorokan. Pada infeksi akibat bakteri, dalam pemeriksaan apus ini akan tumbuh koloni bakteri pada biakan di laboratorium.
Gejala
Radang tenggorokan dapat menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu, seperti:
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri menelan
• Demam
• Pembesaran kelenjar getah bening di leher, biasanya dikeluhkan sebagai tonjolan di sekitar leher
• Tenggorokan kering
• Bercak kemerahan di langit-langit mulut
• Pembesaran amandel
Pengobatan
Pengobatan radang tenggorokan bisa dilakukan dengan terlebih dahulu mendapatkan pertolongan pertama di rumah. Pertolongan pertama pada radang tenggorokan adalah dengan mengonsumsi pereda nyeri seperti parasetamol, ibuprofen, atau asam mefenamat.
Jika ingin mengonsumsi aspirin, perlu diketahui bahwa obat ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia di bawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindrom Reye.
Anda juga bisa berkumur dengan larutan garam hangat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi nyeri di tenggorokan. Jika tidak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Jika penyebabnya diduga adalah bakteri, maka pengobatan dilakukan dengan memberikan antibiotik. Penting bagi penderita untuk meminum obat antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak terjadi resistensi pada kuman penyebab radang tenggorokan.
Radang tenggorokan akan membuat ketidaknyamanan pada kegiatan makan. Karena itu, agar cepat sembuh, konsumsilah makanan lunak dan berkuah sehingga mudah ditelan.
Saat pemulihan, usahakan untuk banyak beristirahat dan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
Pencegahan
Lakukan tindakan berikut untuk mencegah radang tenggorokan:
• Biasakan mencuci tangan. Terutama setelah menggunakan toilet, setelah bersin atau batuk, sebelum makan, dll.
• Hindari mengonsumsi makanan maupun menggunakan peralatan makan secara bersama-sama.
• Gunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol, bila kondisi Anda tidak memungkinkan untuk mencuci tangan.
• Bersihkan telepon, TV, dan keyboard komputer secara teratur dengan menggunakan antiseptik.
Penyebab
Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi virus, atau reaksi alergi terhadap allergen. Namun pada umumnya gangguan kesehatan ini disebabkan oleh bakteri streptokokus grup A. Namun, bakteri lain seperti N. gonorrhoeae, C. diphtheria, dan H. influenza juga dapat memicu radang tenggorokan.
Sakit radang tenggorokan akibat serangan infeksi virus biasanya karena rhinovirus, adenovirus, parainfluenza virus, dan coxsackie virus. Sedangkan allergen yang memicu gangguan ini bisa bermacam-macam. Misalnya: udara kering, debu, serbuk sari, atau kebiasaan merokok.