Bola.com, Malang - Hengkangnya bek Hasim Kipuw dari Arema Cronus menuju Bali United cukup mengejutkan. Sebab, semula dia sudah menegaskan bertahan di Arema meskipun baru ada pemain baru yang datang, Syaiful Indra Cahya.
Kipuw juga masih menjadi wakil Singo Edan saat peluncuran Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo pada Senin (19/4/2016) di Hotel Sultan, Jakarta.
Tapi keputusan dia bertahan di Arema berubah dalam semalam. Pada Selasa (19/4/2016) malam, Kipuw memutuskan pamit kepada manajemen Arema. Dia menerima tawaran dari Bali United.
Advertisement
Baca Juga
Padahal klub kebanggaan Semeton Dewata itu sebelumnya tidak ikut memburu Kipuw. Justru Sriwijaya FC, Madura United, dan Pusamania Borneo FC yang lebih dulu getol membujuknya untuk hengkang.
Apa alasannya memilih Bali United? Berikut wawancara bola.com dengan Hasim Kipuw.
Anda hengkang cukup mendadak. Apa yang membuat Anda memilih meninggalkan Arema?
Saya memang sempat mengutarakan niat untuk bertahan. Tapi seminggu terakhir hati saya bimbang. Jujur saya tidak bisa lagi bermain lepas seperti dulu. Kebetulan pada Selasa malam saya dihubungi CEO Arema Cronus (Iwan Budianto), ada tawaran dari bos Bali United untuk gabung. Saya putuskan menerima tawaran itu.
Apa karena faktor kedatangan Syaiful Indra sehingga persaingan di bek kanan Arema lebih ketat?
Tidak juga. Semua tim pasti ada persaingan. Seperti saya katakan tadi, di Arema tidak bisa main lepas. Karakter bermain yang diinginkan pelatih membuat cara bermain saya terbatasi. Tapi suatu saat kalau ada kesempatan kembali tentu senang ke Arema lagi. Semua pemain pasti ingin gabung klub besar seperti Arema.
Lantas adakah faktor lain yang membuat Anda memilih Bali United?
Di sana ada Gede Sukadana. Saya rindu dengan dia. Sejak gabung di Arema selalu satu kamar dan satu kontrakan dengannya. Selain itu, saya sudah mengenal betul gaya main Bali United karena Arema sering melawan mereka. Bali United karakter mainnya sama seperti gaya saya. Bola cepat dari kaki ke kaki dan saya sebagai bek kanan bisa bisa sering overlap.
Tapi kesempatan latihan di Bali United tinggal satu minggu sebelum TSC, yakin bisa langsung menyatu?
Kalau pemain lokal yang sudah cukup lama main pasti tidak ada masalah adaptasi. Kecuali pemain asing yang baru datang, baru butuh adaptasi. Di sana juga ada Sukadana dan Kiko Insa yang pernah satu tim di Arema. Selain itu ada beberapa anak dari Indonesia timur seperti saya. Jadi kerasan di Bali United. Profesional saja nanti.
Apa yang Anda lakukan nanti jika sudah bertemu dengan Sukadana lagi?
Saya akan godain dia terus. Tapi di Bali pasti sulit jalan-jalan bareng karena Sukadana tinggal di rumahnya sendiri. Pasti dia juga sibuk dengan calon istrinya sedangkan saya tinggal di mess Bali United nantinya. Tapi pasti seru nanti sama Sukadana meski ketemu di latihan. Dia orang yang mudah bergaul dan bisa membawa suasana penuh canda tawa.
Kapan Anda mengikuti latihan perdana?
Saya berangkat ke Denpasar Rabu (20/4/2016) sore dan Kamis (21/4/2016) sudah ikut latihan di Bali United. Doakan sukses, ya.