Bola.com, Jakarta - Kompetisi reguler sepak bola tanah air akan segera dimulai setelah vakum lebih satu tahun. Liga yang akan dinamai Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo resmi digulirkan pada 29 April.
Melihat beberapa fenomena yang muncul pada sejumlah turnamen yang diselenggarakan satu tahun belakangan, harapan ketatnya persaingan antarklub pada turnamen-turnamen tersebut bisa terus ditemukan pada gelaran TSC.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?
Hujan gol menjadi hiburan yang paling dicari dalam sebuah pertandingan. Apalagi jika gol-gol tersebut kemudian mengantarkan sebuah tim memenangi laga atau bahkan memastikan tim tersebut menjadi juara liga.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum menikmati hiburan gol-gol yang tercipta di gelaran TSC mendatang, berikut rekapitulasi pertandingan dengan jumlah gol terbanyak selama penyelenggaraan Indonesia Super League dalam periode tujuh musim sejak 2008 hingga 2015.
Derita PSPS Pekanbaru musim 2013
Catatan 10 gol yang tercipta dalam satu pertandingan terjadi pada gelaran ISL musim 2013 dalam 2 kali kesempatan. Catatan pertama tercipta ketika Persela Lamongan menjamu tamunya PSPS Pekanbaru yang berakhir untuk kemenangan tuan rumah dengan skor telak 9-1 (21/6/2013).
Bertanding di Stadion Surajaya, Lamongan, Persela sudah unggul 6-1 saat babak pertama usai. Mario Alejandro Costas menjadi pencetak gol terbanyak dalam pertandingan ini dengan 3 gol, disusul Fandi Eko Utomo dengan 2 gol. Sedangkan 4 gol Persela lainnya dibagi rata untuk Taufik Kasrun, Dedi Indra, Jimmy Suparno, dan Gustavo Lopez. Gol semata wayang PSPS dicetak oleh Novi Hendrawan.
PSPS harus kembali menjadi korban pembantaian dalam drama 10 gol yang tercipta dalam satu pertandingan. Melawat ke Tenggarong menghadapi Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut (19/6/2013), PSPS terpaksa bertekuk lutut dengan skor 2-8 untuk kemenangan tuan rumah.
Penyerang asing Mitra Kukar, Ilija Spasosevic menjadi bintang dalam pertandingan ini dengan torehan 5 golnya ke gawang PSPS yang dijaga Fance Hariyanto.
PSPS akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama pada musim tersebut. Tim kebanggaan Pekanbaru ini menempati posisi terakhir klasemen dengan total kebobolan sebanyak 107 gol. Sedangkan Mitra Kukar menempati posisi ke-3 klasemen pada akhir musim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Drama 9 Gol dalam 1 Pertandingan
Drama 9 gol dalam satu pertandingan
Catatan total 9 gol yang tercipta dalam satu pertandingan terjadi dalam 7 kesempatan sepanjang gelaran ISL. Dari 7 pertandingan tersebut, 6 di antaranya berakhir untuk kemenangan tuan rumah. Tiga dari tujuh laga tersebut terjadi pada musim 2009-2010.
Sembilan gol yang tercipta dalam satu pertandingan pertama kali tercatat pada laga Pelita Jaya melawan Persela (30/5/2010). Bermain di Stadion Singaperbangsa, Purwakarta, Pelita Jaya memetik kemenangan 6-3. Penyerang Pelita asal Maroko, Redouane Barkaoui mencatat hat-trick.
Laga selanjutnya pada musim 2009-10 yang juga membuahkan sembilan gol adalah Persebaya vs Persiwa (15/11/2009). Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora 10 November ini berakhir dengan skor 5-4 untuk Persebaya. Striker asal Papua, Korinus Finkreuw menjadi bintang kemenangan Bajul Ijo pada laga ini dengan torehan tiga golnya.
Persiwa kembali terlibat dalam drama 9 gol yang tercipta dalam satu pertandingan pada musim 2009-2010. Bertandang ke Lamongan (12/2/2010), tim asal Wamena yang mengakhiri musim di peringkat ke-6 klasemen akhir ini harus menelan kekalahan 7-2 dari tuan rumah.
Samsul Arif, yang kala itu membela Persela, menjadi bintang dengan 3 gol cepatnya di babak pertama untuk membawa Persela unggul 4-0 sebelum jeda pertandingan.
Pada musim 2010-2011, ada 2 pertandingan yang mana tercipta 9 gol. Pertandingan pertama dicatatkan kemenangan tuan rumah Persipura atas tamunya Bontang FC dengan skor mencolok 8-1. Satu gol yang dicetak Kenji Adachihara bagi Bontang FC pada menit ke-84 tidak mampu mengimbangi 8 gol yang dicetak 7 pemain berbeda Persipura termasuk Boaz Solossa yang memborong 2 gol.
Kemenangan Persija atas Persisam Putra Samarinda dengan skor 7-2 untuk kemenangan Persija menjadi penutup drama 9 gol yang tersaji pada musim 2010-2011. Dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Manahan, Solo (23/4/2011), Persisam yang menjadi tamu tidak mampu meredam keganasan Greg Nwokolo yang mencetak 3 gol dalam pertandingan ini.
Penyerang Persisam Julio Lopez yang mencetak 2 gol pada menit-menit akhir pertandingan menggenapi drama 9 gol setelah sebelumnya tertinggal 3-0 pada babak pertama.
Advertisement
Selanjutnya
Penyelenggaraan ISL musim 2011-2012 dan 2013-2014 masing-masing berbagi 1 pertandingan dengan 9 gol yang tercipta. Musim 2011-2012 menjadi satu-satunya musim yang menyajikan drama 9 gol dengan kekalahan tuan rumah.
Persidafon yang kala itu bermarkas di Stadion Mandala, Jayapura harus menelan kekalahan 4-5 dari tamunya Persela Lamongan (18/1/2012). Pertandingan yang berlangsung pada itu diwarnai dengan hat-trick dari Patrich Wanggai (Persidafon) dan Mario Costas (Persela).
Persidafon juga “terlibat” dalam drama 9 gol yang terjadi pada musim berikutnya. Dalam derby Papua melawan Persipura pada gelaran ISL musim 2013-2014, tim asal Dafonsoro yang menjadi tamu harus mengakui keunggulan Boaz Solossa dkk.
Persidafon yang pada akhir musim harus terdegradasi telah tertinggal 0-3 dari tuan rumah pada babak pertama. Meski mampu mencetak 1 gol pada babak kedua, Persipura yang akhirnya menjadi juara pada akhir musim ini mengakhiri pertandingan dengan 5 gol tambahan di babak kedua. Gelontoran 5 gol tersebut membuat Persidafon harus pulang dengan skor 8-1.
Drama dengan gol-gol seperti di atas lah yang akan membuat kompetisi reguler begitu dinantikan oleh semua pecinta sepak bola Indonesia. Jika kompetisi bisa berjalan dengan baik dan sehat, bukan tidak mungkin rekor 10 gol yang tercipta dalam satu pertandingan bisa disamai lagi atau bahkan dipecahkan pada TSC 2016 ini.