Bola.com, Jakarta - Aroma Persib Bandung di Sriwijaya FC kian kental. Tercatat ada delapan mantan pemain Persib yang kini memperkuat Laskar Wong Kito.
Memang, Firman Utina, Achmad Jufriyanto, Supardi Nasir, dan M. Ridwan bukanlah muka baru bagi pendukung Sriwijaya FC. Target juara yang diusung para pembesar klub tentu secara tak langsung membuat Widodo C. Putro berada dalam tekanan. Alhasil, klub yang identik dengan warna kuning itu pun memboyong pemain berpengalaman dan juga muka lama klub.
Baca Juga
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Sempat Diragukan, Lalu Bisa Kandaskan Arab Saudi: Yuk Bedah Taktik Timnas Indonesia, Kuncinya Perubahan Lini Depan
Berikut kiprah pemain-pemain yang membuat aroma Persib sangat kental di Sriwijaya FC:
1. Firman Utina
Pria yang lahir pada 15 Desember 1984 di Manado ini adalah pemimpin tim yang selalu ia bela. Bersama Persma Manado, Persita, Arema dan Persija, Firman selalu menampilkan permainan yang atraktif dan terkesan simpel membuat sulit digantikan di lini tengah.
Perannya di Sriwijaya membuat klub yang mengakusisi Persijatim Jakarta Timur itu menjelma menjadi tim kuat Indonesia. Ia bahkan ikut mengantarkan Sriwijaya FC menjadi juara ISL pada musim 2012.
Di timnas, Firman juga sempat merasakan peran vital. Di Persib, Firman bagaikan pengatur permainan dan menjadi tokoh kunci klub yang berdiri tahun 1933 meraih gelar juara ISL 2014. Sebuah gelar yang sangat ditunggu-tunggu lamanya oleh Bobotoh Persib.
Advertisement
Baca Juga
Kini, Firman pulang ke Sriwijaya FC. Pemain yang dekat dengan Benny Dollo ini membawa Sriwijaya FC kembali menjadi juara di Indonesia. Pengalamannya bersama Persib dan juga klub-klub besar lainnya, membuat pendukung Laskar Wong Kito pantas berharap lebih kepada Firman.
2. M. Ridwan
Sayap kelahiran Semarang 8 Juli 1980 ini merupakan pemain favorit di Persib. Penetrasinya yang licin sejak membela PSIS Semarang menjadikan dirinya andalan di semua klub yang ia bela.
Sama seperti Firman Utina, pemain yang memulai karirnya di Tim Mahesa Jenar ini seakan tak tergantikan di Persib. Jika alur serangan dari sayap, maka Ridwan adalah tujuan permainan Maung Bandung.
Umpan-umpannya yang menawan ditambah kedua kakinya yang kuat, cukup membuat solusi permainan Persib jika mengalami kemacetan di lini tengah. Perannya di Persib mampu membawa Maung Bandung menghapus dahaga gelar selama hampir sepuluh tahun.
Dengan kehadiran Ridwan, Sriwijaya FC berharap pengalaman dan determinasi tingginya bisa disalurkan kembali di Palembang. Maklum, meski pernah membela Sriwijaya, Ridwan kerap berkutat dengan cedera panjang sebelum akhirnya bersinar kembali di Bandung.
3. Supardi Nasir
Supardi adalah paketan ketiga dari Sriwijaya FC. Jika lini tengah punya Firman Utina, lalu sayap kiri ada M. Ridwan, penguasa sisi kanan adalah Supardi Nasir. Pemain asal Bangka ini punya kekuatan dalam hal mengirim umpan pendek dan panjang dari sisi kanan.
Hal itulah yang membuatnya padu dengan M. Ridwan. Jika mereka bermain bersama dan dalam keadaan performa oke, maka siap-siap saja kedua sayap tim yang mereka bela menjadi senjata ampuh untuk merebut kemenangan.
Begitu pula saat Supardi di Persib. Penetrasi ke dalam kotak 12 pas sama dengan M. Ridwan. Tusukan maut dan umpang silang yang berbahaya menjadi senjatanya untuk bisa menikam pertahanan lawan.
Saat di Sriwijaya FC, Supardi juga menjadi pemain penting dalam perjalanan meraih gelar juara ISL 2011-2012. Bersama Firman Utina, ia menjadi bintang di Jakabaring. Kini nostalgia kegemilangan saat di Palembang coba diulang tahun ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selanjutnya
4. Achmad Jufriyanto
Pemain asli Tangerang ini juga paketan dari trio Firman-M. Ridwan-Supardi. Jupe adalah penjaga pertahanan yang tangguh. Posturnya yang tegap cukup membuat pemain lawan keok jika berduel udara dengan mantan pemain Persita Tangerang ini.
Karier Jupe mengkilap di Sriwijaya FC. Ia turut menyumbangkan gelar juara bagi klub asal Palembang pada musim 2011-2012. Berkat permainan yang lugas, Persib mengambilnya pada musim 2013.
Jupe pernah mencetak gol kemenangan Persib saat berhadapan dengan Sriwijaya FC pada Final Piala Presiden 2015. Tentu saja itu membuatnya menjadi salah satu pemain favorit Bobotoh. Duet dengan Vladimir Vujovic ataupun Abdul Rahman membuat dirinya bisa berperan aktif jika harus naik menyerang.
Saat ini, Sriwijaya FC menginginkan peran vital Jupe di lini belakang bisa ditularkan ke skuat muda SFC asuhan Widodo C. Putro. Pengalamannya di Maung Bandung bersama skuat juara, diharapkan bisa membawa SFC kembali ke tangga juara Torabika Soccer Championship.
5. Airlangga Sutjipto
Anak Jakarta yang identik dengan Persib Bandung ini pernah diramal menjadi penerus Bambang Pamungkas di Persija. Tapi apa daya, Angga malah membelot ke Persib bersama Atep pada tahun 2008 dan menjelma menjadi pemain idola bobotoh.
Permainan Angga yang lugas dan dinamis memang tak membuatnya langsung menjadi inti. Dirinya kerap berperan menjadi supersub saat Persib menemui kebuntuan bermain. Meski demikian, Angga bukanlah pemain yang tak terpakai di Persib.
Beberapa kali Angga menjadi pemain inti dan berhasil menunjukan tajinya di depan pendukung Persib. Mantan pemain Deltras Sidoarjo itu juga pernah merantau ke Semen Padang dan Mitra Kukar untuk beberapa turnamen.
Frekuensi permainannya memang tak gemerlap saat di Bandung, tapi pengalamannya cukup membuat Semen Padang bertaji pada ajang Piala Jenderal Sudirman.
Saat ini, Angga sudah kembali berkumpul bersama eks bintang Persib Bandung. Kekompakan mereka pun sudah terbangun lama. Dengan hadirnya delapan eks pemain Persib, pendukung SFC sudah pasti mengharapkan tuah ‘Persib Juara’ bisa menghampiri SFC musim ini.
Advertisement
Berikutnya
5. Eka Ramdani
Pemain kelahiran Purwakarta 18 Juni 1984 itu lahir dari sistem pembinaan Persib Bandung bersama dengan klub internal PS UNI. Meski merangkak dari internal Persib, Ebol (sapaan akrab Eka Ramdani) tak langsung bersinar bersama Persib.
Ebol berguru ke Solo bersama Boy Jati Asmara untuk menunjukan bakatnya di sepak bola. Semusim di Persijatim cukup membuat Ebol ditarik kembali ke Persib. Pada 2005, Ebol resmi memperkuat ‘Si Biru ti Kota Bandung’. Gaya bermain yang lugas nan simpel di lini tengah membuat ia menjadi andalan Persib.
Selama enam tahun Ebol jatuh bangun bersama Persib, akhirnya kebersamaan keduanya berakhir. Ebol menerima tawaran dari Persisam Samarinda. Semusim di Samarinda, Ebol kembali ke Bandung. Tapi bukan untuk membela Persib, melainkan Pelita Bandung Raya. Bersama Bambang Pamungkas, Ebol membela perpaduan dua klub legendaris, Pelita Jaya dan Bandung Raya itu.
Lagi-lagi hanya semusim, Ebol pun harus kembali keluar dari Bandung. Kali ini tanah Sumatra tujuan karier Ebol selanjutnya. Pemain yang identik dengan nomor punggung 8 itu membela Semen Padang. Tapi tak berlangsung lama karena Ebol kini resmi dipinang Sriwijaya FC.
Di Sriwijaya FC, Ebol tak perlu merasa jauh dengan Bandung dan Persib. Pasalnya kini sudah banyak bercokol eks pemain Persib di Laskar Wong Kito, seperti Firman Utina, Supardi Nasir, M. Ridwan, Wildansyah, dan Hilton Moriera.
Meski sebagian tak bermain bersama, hubungan batin sang pemain dengan Persib cukup memberikan keterikakatan bahwa mereka adalah ‘Anak Rantau Persib’.
6. Wildansyah
Sama seperti Ebol, Wildansyah adalah pemain yang besar dari internal Persib. Pemain asli kota Bandung itu besar dari klub internal, PS Saswco. Kariernya menawan di level junior Persib, Wildansyah pun naik ke tim senior pada 2008.
Namun kegemilangan belum ia dapatkan secara penuh di tim senior. Posisi pemain belakang sudah diisi banyak pemain bintang yang berdatangan ke Maung Bandung. Wildansyah pernah mengalami nasib tak mengenakan dengan gagal mengawal Bambang Pamungkas saat pertandingan melawan Persija pada 2011.
Sejak saat itu, Wildansyah hanya menjadi riasan bangku cadangan Persib. Tak puas dengan kondisi tersebut, Wildansyah meninggalkan kota Bandung dan pergi ke Persisam bersama Ebol. Tak sampai dua musim, akhirnya Wildansyah merumput di Sriwijaya FC.
7. Hilton Moriera
Hilton Moriera identik dengan Persib Bandung. Pemain asal Brasil itu membela Maung Bandung kurang lebih empat tahun. Tentu saja banyak momen indah Hilton bersama Persib yang tak bisa dihilangkan begitu saja dari ingatan para bobotoh.
Hilton sempat berkostum Sriwijaya FC sebelum kontraknya diputus. Lalu ia kembali ke Persib dan kini kembali lagi ke Sriwijaya FC. Simbol Persib yang kadung melekat di diri Hilton Moriera pun tak terbantahkan. Saat ia melamar ke Persija, ia mendapat penolakan dari The Jakmania (suporter fanatik Persija) karena masa lalunya bersama Persib.
Tapi, kini Hilton kembali lagi ke Sriwijaya FC. Masuknya Hilton melengkapi aroma Bandung yang kental di tubuh Laskar Wong Kito. Mungkin saja, dengan berkumpulnya eks Persib di Sriwijaya FC, membuat klub Palembang itu kembali meraih gelar juara sepak bola Indonesia.