Sukses


    Statistik 5 Gelandang Paling Garang dalam 5 Turnamen

    Bola.com, Jakarta - Dalam setahun terakhir, persepakbolaan Tanah Air dihiasi sejumlah kompetisi berformat turnamen jangka pendek, mulai dari Piala Presiden 2015 sampai dengan Piala Bhayangkara 2016.

    Selama periode tersebut, data dari Labbola memunculkan angka rata-rata sebanyak 19 pelanggaran per pertandingan. Dari data tersebut, dapat dianalisis siapa-siapa saja pemain yang kerap melakukan pelanggaran dalam setahun ke belakang. 

    Vendry Mofu

    Di peringkat pertama, muncul nama gelandang energik Semen Padang, Vendry Ronaldo Mofu. Pemain yang sempat memperkuat Sriwijaya FC ini rata-rata melakukan 2.4 pelanggaran dari 13 kali penampilannya di lapangan. Posisinya sebagai gelandang box-to-box memang mengharuskan dirinya juga berperan aktif sebagai pemutus serangan lawan-lawan Semen Padang.

    Mofu melancarkan upaya tekel sebanyak 76 kali dalam setahun terakhi. Ia hanya kalah oleh Bayu Pradana (Mitra Kukar), Hendro Siswanto (Arema), Asep Berlian (Madura United), dan Yu Hyun-koo (Semen Padang-Sriwijaya FC) untuk kategori gelandang. 

    Vendry Mofu bakal menjadi andalan Kabau Sirah dalam ajang Torabika Soccer Championship. Karakternya sudah menyatu dengan ciri khas permainan arahan Nilmaizar. 

    Pemain Mitra Kukar, Dinan Javier (kanan), berebut bola dengan pemain Semen Padang, Vendry Mofu, pada lanjutan Grup D Piala Jenderal Sudirman 2015 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (15/12/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

    Asep Berlian

    Di peringkat kedua, ada nama Asep Berlian. Gelandang yang indentik dengan nomor punggung 4 ini melakukan 28 kali pelanggaran dan mengoleksi 6 kartu kuning. Untuk ukuran pemain dengan minimal 10 kali penampilan, namanya akan berada di peringkat pertama untuk urusan rataan tekel gagal (3.2).

    Saat berada di Surabaya United maupun Madura United, ia memang diplot mengisi posisi jangkar tepat di depan barisan pertahanan tim. Tidak diragukan lagi, ia menjadi salah satu kunci penampilan impresif Madura United di Piala Gubernur Kaltim 2016  dan masih akan menjadi kunci Madura United di TSC 2016. 

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Peringkat 3, 4, 5

    Yu Hyun-koo

    Tidak lengkap kalau tidak ada nama Yu Hyun-koo di daftar ini. Gelandang Korea Selatan yang saat ini membela Sriwijaya FC punya catatan rataan pelanggaran 2 memang menurun dibandingkan kala membela panji Semen Padang (2.3). Wajar saja mengingat Sriwijaya FC merupakan tim yang lebih sering menguasai bola dibandingkan Semen Padang.

    Kemungkinan, yang mengharuskan ia melakukan pelanggaran untuk menghentikan skema menyerang lawan pun mau tidak mau jauh lebih berkurang.

    Meski terlihat cukup aktif melakukan pelanggaran, sejatinya Yu cukup pintar untuk menghindari tekel yang membuahkan kartu kuning dari wasit. Butuh 14-15 tekel sampai Yoo harus diganjar satu kartu dari wasit. Barang pasti, Yu memiliki peran esensial bagi Sriwijaya FC untuk mengarungi kompetisi TSC 2016.

    Kim Jeffrey Kurniawan dan Srdan Lopicic

    Di bawah Yu, muncul dua gelandang kunci yang akan membela Persib Bandung dan Arema Cronus: Kim Jeffrey dan Srdan Lopicic. Kim mungkin dapat dianggap sebagai gelandang paling bersih di daftar ini. Meski punya rataan tekel yang cukup tinggi (1.9), ia hanya meraih satu kartu dari wasit sejauh ini. Jauh lebih baik dibandingkan Lopicic.

    Srdan Lopicic gagal memanfaatkan peluang emas yang diperoleh kala Arema bersua PS Polri di penyisihan Torabika Bhayangkara Cup 2016, Rabu (23/32016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Hanya saja, Lopicic memiliki jumlah pertandingan yang lebih banyak (23) dibandingkan Kim (13). Sehingga wajar jika Lopicic memiliki kemungkinan terkena kartu lebih besar.

    Munculnya nama dua pemain yang sering dianggap sebagai gelandang serang ini menunjukkan bahwa peran keduanya di Persib Bandung dan Arema Cronus  tidak lagi hanya berfokus pada penyerangan, namun juga wajib aktif membantu transisi bertahan.

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer