Bola.com, Jakarta - Pertempuran jadi yang terbaik di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo tinggal tiga hari lagi. Genderang turnamen dengan sistem kompetisi penuh untuk klub kasta tertinggi di negeri ini ditabuh dari timur Indonesia, dengan menyajikan duel Persipura vs Persija, Jumat (29/4/2016) di Stadion Mandala, Jayapura.
Sebanyak 18 klub terbaik sudah memasuki tahap akhir persiapan, baik teknik dan nonteknis tim, hingga persiapan di luar lapangan seperti fasilitas dan sarana pendukung.
Baca Juga
Mengenang 2 Gol Terkini Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi di SUGBK: Sumbangan 2 Putra Papua
Dari Solossa Bersaudara hingga Si Kembar Sayuri, Inilah Kakak Beradik di Timnas Indonesia dari Masa ke Masa
Boaz Solossa Jebol Gawang China di SUGBK 11 Tahun Silam: Siapa Cetak Gol untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya pemain, pelatih yang bersiap, sosok lain seperti wasit, panpel, hingga bahkan pengelola turnamen terus berbenah menyongsong TSC 2016 yang dijadwalkan bergulir selama delapan bulan ini.
Banyak informasi, cerita, bahkan isu yang muncul hingga jelang kick-off TSC 2016 ini. Namun, bola.com mencoba merangkum berbagai hal seputar TSC 2016 sebagai panduan pencinta sepak bola Indonesia menyaksikan pertandingan baik secara langsung di stadion maupun dari layar kaca.
Berikut serba-serbi unik dan menarik seputar Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo:
1. TSC 2016 akan dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Untuk keempat kalinya Presiden Joko Widodo akan membuka turnamen elite di negeri ini. Sejak PSSI dibekukan secara administratif oleh Menpora pada April 2015 dan disanksi pembekuan FIFA pada 30 Mei 2015, presiden asal Solo itu berkenan membuka dan menutup turnamen yang digelar untuk mengisi kevakuman.
Sebelum dijadwalkan membuka Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, Presiden Joko Widodo sudah membuka dan menutup Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, dan Torabika Bhayangkara Cup 2016.
2. Untuk kedua kalinya, turnamen yang digelar untuk mengisi kevakuman kompetisi dibuka di luar Pulau Jawa. Seperti diketahui TSC 2016 akan dibuka di Stadion Mandala, Jayapura, Papua.
Sementara turnamen Piala Presiden dibuka di Gianyar, Bali, Piala Jenderal Sudirman (Malang, Jatim), dan Torabika Bhayanggkara Cup (Bandung, Jabar).
3. Turnamen jangka panjang dengan sistem kompetisi penuh TSC 2016 ini mirip ISL 2010-2011. Ketika itu kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu berjalan di luar pengakuan PSSI, imbas dualisme federasi. Akibatnya, juara ISL saat itu tak bisa berkancah di level internasional. Begitu pula dengan juara TSC 2016, yang tidak akan dikirim ke pentas internasional.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berikutnya
4. Belum diketahui hadiah yang akan diperoleh tim juara TSC 2016. Sebagai catatan, hadiah yang diterima Persib sebagai juara Piala Presiden 2015 adalah Rp 3 miliar, Mitra Kukar (Rp 2,5 miliar/Piala Jenderal Sudirman 2015), dan Arema Cronus (Rp 2,5 miliar/Torabika Bhayangkara Cup 2016).
5. TSC 2016 memiliki "lagu kebangsaan (anthem)" dan lagu tema berjudul Menang, hasil kolaborasi dua musisi kenamaan Tanah Air, Ipang Lazuardi (vokalis BIP) dan Ridho Hafiedz (gitaris Slank).
6. Dari 18 pelatih yang menahkodai tim peserta, seluruhnya belum ada yang mampu mengukir prestasi jadi juara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, tepatnya sejak era ISL digelar pada 2008.
Pelatih yang sukses membawa tim menjuarai ISL seperti Rahmad Darmawan, Jacksen F. Tiago, Kas Hartadi, dan Djadjang Nurdjaman, tak lagi membesut tim dalam TSC 2016.
Advertisement
Berikutnya
7. Bila diukur dari pusat negara di Jakarta, klub yang memiliki markas paling dekat adalah Bandung (sekitar 150 kilometer), sedangkan klub terjauh adalah Perseru Serui. Markas Perseru berada di Serui, Papua, yang berjarak sekira 5.000 kilometer dari Jakarta.
8. PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC 2016 mengungkapkan bila dilihat dari laga kandang dan tandang yang harus dijalani 18 klub peserta, yang berjumlah 34 pertandingan hingga akhir musim, Surabaya United diketahui memiliki daya jelajah paling rendah, yakni sekitar 25 ribu kilometer.
Dua klub asal Papua, Persipura dan Perseru, disebut PT GTS memiliki daya jelajah terbanyak, sekitar 99 ribu kilometer. Jumlah itu paling tinggi karena rata-rata kontestan TSC 2016 hanya menempuh jarak 67.800 kilometer untuk menjalani 34 partai.
9. PS TNI jadi satu-satunya klub peserta TSC 2016 yang tidak menggunakan pemain asing. Sesuai regulasi dari PT GTS, setiap klub peserta diizinkan menggunakan empat pemain asing, dengan satu pemain harus berasal dari Asia.
Berikutnya
10. Dari 18 klub peserta, Persipura merupakan klub yang paling sering merebut gelar juara di kasta tertinggi sejak era ISL dimulai pada 2008. Tim Mutiara Hitam tercatat pernah jadi juara sebanyak tiga kali (2008-2009, 2010-2011, 2013). Sedangkan Arema, Sriwijaya FC, dan Persib masing-masing berbagi satu juara, yakni pada 2009-2010 (Arema), 2011-2012 (SFC), dan 2014 (Persib).
11. Persiba Balikpapan menjadi klub yang memiliki stadion sebagai markas tim dengan kapasitas terkecil. Stadion Persiba, yang terletak di Kompleks Pertamina, Balikpapan, hanya memiliki daya tampung sebanyak 7.500 penonton.
Sementara Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, yang jadi markas Bhayangkara Surabaya United dan Stadion Kanjuruhan, markas Arema Cronus, jadi stadion dengan kapasitas terbanyak, yakni 35 ribu penonton.
Sebelumnya, Stadion Gelora Bung Karno (kapasitas 82.418) berstatus sebagai stadion dengan kapasitas terbanyak. Namun, Persija terpaksa menggunakan Stadion Manahan, Solo, yang berkapasitas 25 ribu, karena Stadion GBK memasuki jadwal renovasi sebagai persiapan Asian Games 2018.
12. Dari lima pemain pemegang status top scorer sejak era ISL, hanya tersisa tiga pemain yang masih aktif membela klub peserta TSC 2016. Mereka adalah Boaz Solossa (top scorer 2008-2009, 2010-2011, 2013), Cristian Gonzales (2008-2009), dan Alberto Goncalvez (2011-2012).
Advertisement