Bola.com, Lamongan - Ajang Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo dipastikan bergulir selama tujuh bulan. Klub-klub kontestan berhitung cermat dalam pembuatan anggaran. Hal itulah yang dilakukan Persela Lamongan dan Persegres Gresik United.
Persela menyiapkan anggaran sebesar Rp 14 miliar. Pemasukan terbesar datang dari sponsor. CEO Persela, Yurohnur meyakini, lebih dari setengah total pendanaan Persela tertutupi dari sponsor.
Sayangnya, Yurohnur tak bersedia menyebutkan berapa besaran dana dari sponsor yang mereka kantongi. Ia hanya menyebutkan, produsen makanan So Nice dan sponsor lokal semacam Wisata Bahari Lamongan (WBL) serta beberapa perusahaan lokal akan tetap menopang pendanaan Persela selama di TSC.
“Saya tidak bisa sebutkan berapa pastinya. Karena meski besarannya sudah ada, untuk detail total biayanya masih dihitung lagi,” ujar Yurohnur.
Advertisement
Baca Juga
Selain dari sponsor, dana subsidi dari operator turnamen PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) sebesar Rp 5 miliar menjadi sumber pemasukan lain Persela musim ini. Itu belum termasuk tiket penonton yang semusimnya bisa mencapai lebih kurang Rp 2 miliar.
Sementara itu, seperti musim-musim sebelumnya, pengeluaran terbesar musim ini diperkirakan untuk rekrutmen pemain, sekitar Rp 6-7 miliar. Itu belum termasuk kontrak pelatih dan ofisial, plus karyawan.
Hal yang sama diungkapkan manajer Persegres Gresik United Bagoes Cahyo Yuwono. Tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu menganggarkan dana sebesar Rp 12 miliar untuk mengarungi TSC 2016.
Dana sebesar itu mereka dapatkan dari sponsor, donatur serta pendapatan dari tiket penonton di setiap laga kandang. Namun Bagoes enggan menyebutkan siapa saja sponsor dan donatur GU.
Ia hanya memastikan, pengeluaran terbesar tim yang bermarkas di Stadion Petrokimia, Gresik, itu ada pada pos rekrutmen serta gaji bulanan pemain.
“Untungnya, pemain Persegres GU musim ini didominasi muka baru. Kalau pun ada pemain senior, harga mereka juga tidak melambung tinggi,” jelasnya.