Bola.com, Jakarta - Pusamania Borneo FC harus kebobolan 2 gol per pertandingan saat tersingkir di Piala Bhayangkara dan menjadikan mereka tim dengan catatan kebobolan terburuk saat itu. Lantas, apakah Borneo FC akan menjadi tim yang paling sering kebobolan di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo nanti? Jika mengacu pada statistik setahun belakangan, ternyata ada 2 klub lain yang punya peluang lebih besar untuk kebobolan lebih banyak di TSC 2016.
Advertisement
Baca Juga
Persiba Balikpapan
Pertahanan Persiba tampil sangat buruk di ajang Piala Presiden 2015 dengan 10 kali kebobolan dari 3 pertandingan. Ketika itu, lini belakang mereka diisi oleh pemain lokal seperti Yudi Khoerudin dan Absor Fauzi.
Perubahan dilakukan oleh Eduard Tjong (pelatih Persiba saat itu) di Piala Gubernur Kaltim dengan merekrut bek tengah asal Liberia, Dirkir Glay Kohn. Pertahanan tim Beruang Madu-pun membaik dengan kebobolan 1.2 gol per pertandingan dan lolos ke semifinal. Meski begitu, secara keseluruhan, Persiba merupakan salah satu tim yang gawangnya paling sering menerima tembakan tepat sasaran dari lawan per pertandingan (5.8) selama setahun terakhir.
Fakta ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi sang pelatih kepala, Jaino Matos untuk memperbaiki catatan buruk lini pertahanan tim asal Balikpapan ini. Jika adaptasi skuad lama Persiba, baik dengan pelatih baru maupun dengan pemain anyar seperti Abanda Herman dan Antonio Teles tidak berjalan baik, bukan tidak mungkin lawan Persiba yang sebagian besar memiliki materi skuad tidak jauh berbeda akan mampu menghadirkan mimpi buruk bagi Ledi Utomo dkk di TSC 2016.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
Persela Lamongan
Hampir tidak ada perubahan berarti pada komposisi pemain di lini pertahanan Persela menyambut ajang TSC 2016. Masih ada nama Taufik Kasrun, Zainal Haq maupun penjaga gawang Choirul Huda di sana. Setahun terakhir, komposisi lini pertahanan ini ternyata mencatatkan rataan kebobolan 2 gol per pertandingan. Jumlah itu sama dengan angka yang dibukuka Persiba dan Gresik United. Angka ini sekaligus merupakan yang terburuk di antara kontestan TSC 2016 lainnya.
Jika hanya fokus pada penampilan Persela kala dibesut oleh Stefan Hansson di Piala Gubernur Kaltim, rataan kebobolan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut hanya menyentuh angka 1.3 gol per pertandingan. Sayangnya, rataan jumlah tembakan tepat sasaran yang diterima oleh Choirul Huda di turnamen tersebut (6) juga tidak jauh berbeda dengan catatan mereka dalam setahun terakhir (6.2). Kembali, angka ini juga merupakan yang terburuk di antara 15 tim lain yang tampil dalam setahun belakangan.
Persela bisa saja berharap Stefan Hansson dapat memaksimalkan kemampuan Kristian Aldemund yang kembali direkrut Persela untuk TSC nanti. Hanya, perlu diingat bahwa Aldemund menjadi bagian dari skuad Persela saat harus kebobolan 12 gol di Piala Jenderal Sudirman.
Penampilan Barito Putera dan Perseru Serui
Selain 2 tim di atas, penampilan Barito Putera dan Perseru Serui yang vakum sepanjang 2015 juga masih menjadi pertanyaan. Bagaimanapun dibandingkan kedua tim ini, ke-16 kontestan TSC 2016 lainnya sudah terlebih dahulu mematangkan skema permainan lewat turnamen-turnamen besar yang berjalan dalam kurun waktu tersebut. Akankah pertahanan mereka yang justru lebih rawan ditembus pada ajang TSC 2016 nanti? Menarik untuk dinanti.
Advertisement