Bola.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Arema “hanya” menyandang predikat penghuni konstan papan atas di kompetisi liga kasta tertinggi.
Jika melihat dalam kurun waktu setahun ke belakang, sepak bola Indonesia dihadirkan dengan banyak turnamen, dan prestasi Arema terlihat konsisten. Meski hanya menjuarai Piala Bhayangkara, namun dalam tiga turnamen sebelumnya, Arema merupakan satu-satunya kontestan yang tak pernah absen tampil di babak semi final.
Kunci dari kesuksesan Arema dilihat dariskuat yang tidak berubah secara radikal. Dengan kata lain, inti tim tetap ada, meski ada beberapa pergantian minor di beberapa sektor, termasuk pelatih. Meski begitu, gaya bermain dan pemain-pemain kunci tidak banyak berubah.
Advertisement
Baca Juga
Melihat raihan tersebut, Arema menjadi salah satu kontestan yang diunggulkan untuk menjuarai Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Labbola memilih tiga pemain yang diprediksi akan menjadi kunci bagi Arema dalam perjalanan mereka di TSC nanti.
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales merupakan salah satu pesepakbola yang menunjukkan bahwa umur bukan alasan bagi penurunan performa. Meski memasuki usia kepala 4, Gonzales masih tetap menunjukkan tanda-tanda belum habis.
Catatan golnya di Arema belum menunjukkan penurunan. Dari lima turnamen yang diikuti Arema dalam setahun terakhir (Piala Presiden, PJS, Bali Island Cup, Gubernur Kaltim dan Bhayangkara), penyerang kelahiran Uruguay ini mencetak 19 gol dari 30 penampilan.
Gonzales nampaknya belum akan tergusur dari lini depan Singo Edan, meski saat ini ia memiliki pesaing, Gustavo Giron. El Loco nampak masih akan tetap menjadi andalan utama.
Sederhana saja, Gonzales masih menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan peluang. Tercatat, mantan pemain Persik ini menciptakan 19 peluang dan melepaskan 45 tembakan ke gawang dalam lima turnamen yang diikuti Arema.
Pemain yang punya nama muslim Mustafa Habibi ini merupakan salah satu pemain dengan raihan gol per menit yang baik. Dalam lima turnamen yang diikuti Arema pasca pembekuan PSSI, Gonzales mencatatkan waktu 132 menit untuk mencetak satu gol, yang merupakan catatan terbaik di Arema Cronus.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
Srdan Lopicic
Srdan Lopicic adalah salah satu pemain yang didatangkan sejak pengangkatan MiloSeslija sebagai pelatih kepala Singo Edan. Dengan begitu, Lopicic baru mengikuti tiga turnamen bersama Arema, yaitu: Bali Island Cup, Piala Gubernur Kaltim dan Piala Bhayangkara.
Kehadiran Lopicic begitu memberikan pengaruh yang baik bagi lini tengah Arema. Pemain asalh Montenegro ini tercatat melepaskan rata-rata 34 umpan per pertandingan.
Berposisi sebagai gelandang serang, pengaruh Lopicic begitu terasa. Selama berseragam Arema, ia sudah menciptakan 25 peluang dan terlibat dari 10 gol Arema dengan membukukan tujuh assist.
Selain baik dalam membantu penyerangan, pemain 32 tahun ini juga kerap tampil agresif dalam memutuskan alur bola lawan. Lopicic rata-rata sukses melakukan 1,6 tekel per pertandingannya. Angka yang cukup tinggi bagi seorang gelandang serang.
Catatan statistik yang berstigma positif tersebut menunjukkan bahwa pemain yang pernah membela Timnas Montenegro U-21 ini mampu menjadi figur penting di lini tengah Singo Edan selama TSC nanti.
Advertisement
3
Hamka Hamzah
Kedatangannya sempat menimbulkan ketidaksetujuan dari Milomir Seslija dan bahkan para Aremania. Namun, Hamka Hamzah mampu membuktikan kualitasnya di atas lapangan dengan penampilan apik.
Milo yang awalnya enggan, kini malah menjadikan Hamka sebagai garda inti di pertahanan Singo Edan. Sejak kedatangannya, Hamka baru sekali absen, itupun saat ia menerima akumulasi kartu di Piala Bhayangkara.
Pria 32 tahun ini memiliki catatan yang mengesankan selama berseragam Singo Edan. 51 intersep dari 14 pertandingan menggambarkan kecerdasannya di lini belakang dalam membaca arah serangan lawan. Mantan pemain Persik ini juga rata-rata memenangkan 1,58 tekel per pertandingan.
Dengan tinggi 183 cm yang relatif proporsional untuk ukuran bek lokal, Hamka tercatat memenangkan 8,2 duel udara setiap pertandingan dengan rasio sukses mencapai 82%. Dengan angka tersebut, tim-tim yang suka bermain bola langsung menjadi santapan empuk bagi pemain kelahiran Makassar ini. Hamka juga mencatatkan rataan empat sapuan per pertandingan.
Berduet bersama rekannya semasa di Pusamania Borneo FC, Goran Gancev, Hamka dapat dipastikan akan sering mengisi pos bek tengah Arema selama gelaran TSC.
Dengan statistik aksi bertahan yang mengesankan, Hamka juga memiliki catatan yang apik dalam membagi bola. Pemain yang juga pernah membela Persija ini mencatatkan 26,7 umpan sukses per pertandingan dengan rasio sukses 83%.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa Hamka merupakan seorang bek modern yang dewasa ini banyak disukai oleh pelatih-pelatih dengan filosofi permainan aliran bola pendek. Tidak heran jika Hamka menjadi pilihan utama Milomir Seslija.