Sukses


    4 Hal yang Bikin Arema Cronus Yakin Kalahkan Bhayangkara SU

    Bola.com, Malang - Pekan ketiga Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo menyajikan laga derby Jatim Minggu (15/5/2016). Arema Cronus bakal menjamu Bhayangkara Surabaya United di Stadion Kanjuruhan, Malang.

    Laga ini akan berlangsung cukup panas sekalipun di luar lapangan kedua tim tampak akrab.Sebagai tuan rumah, tentu Singo Edan, julukan Arema, punya tekad lebih besar untuk mengamankan tiga poin.

    Menurut pelatih Arema, Milomir Seslija, setidaknya ada empat faktor yang membuat timnya bisa meraih kemenangan. Berikut empat hal itu:

    1. Dukungan penuh Aremania

    Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, diprediksi akan penuh sesak. Sebab, 44.460 lembar tiket yang dicetak oleh panpel mayoritas sudah terjual.

    "Empat tiket box yang buka, sudah habis. Tinggal 3.000 lembar tiket yang tersisa di loket stadion pada hari pertandingan" kata ketua panpel Arema, Abdul Haris.

    Selain Aremania, suporter Bhayangkara SU, Bhara Mania, juga sudah memborong jatah 2.250 tiket yang disediakan. Selain keluarga kepolisian dari Malang, pada Sabtu (14/5/2016), sudah tiba 30 bus keluarga kepolisian dari Semarang untuk menyaksikan laga ini.

    Tetapi, jumlah itu masih kalah banyak dengan Aremania yang berkisar 42.210 orang (asumsi bila semua tiket terjual). Dukungan ini tidak akan jadi beban bagi skuat Arema.

    "Kami sudah arahkan kepada pemain bahwa dukungan luar biasa dari Aremania wajib dijadikan spirit tambahan untuk menang," kata Milomir Seslija.

    Di laga sebelumnya, Stadion Kanjuruhan hanya diisi 20 ribuan penonton kala menjamu Persiba Balikpapan (1/5/2016). Pemain Arema juga tidak sabar ingin bermain saat kondisi stadion penuh sesak.

    Striker seleksi Arema asal Australia, Gustavo Giron, berhasil mencetak gol melalui penalti ke gawang Persija dalam laga uji coba di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, (16/4/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    2. Semangat Giron cetak gol pertama

    Striker Arema asal Australia, Gustavo Giron, akan tampil habis-habisan dalam partai ini. Giron ingin membuktikan Arema tidak salah merekrutnya. Sebab, dalam dua laga sebelumnya, penyerang 30 tahun ini masih mandul.

    Padahal sejak pertandingan melawan Madura United (6/5/2016), dia sudah diposisikan sebagai targetman menggantikan posisi Cristian Gonzales yang mengalami cedera patah tulang rusuk.

    Dalam pertandingan melawan Bhayangkara SU, Giron juga disiapkan sebagai targetman karena Singo Edan merancang strategi menyerang untuk meraih kemenangan. "Giron memang butuh adaptasi dengan sepak bola Indonesia. Semoga melawan Bhayangkara SU dia bisa maksimal," kata Milo.

    Gustavo Giron mengakui jika sudah berupaya secepat mungkin melakukan adaptasi dengan karakter sepak bola keras ala Indonesia. Kini, dia tertantang untuk menjaga citra bila dia datang ke Arema dengan status top scorer di kompetisi kasta kedua Liga Australia bersama klub Bayswater City.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Berikutnya

    3. Materi pemain lebih berpengalaman

    Dilihat dari komposisi pemain, Arema Cronus masih unggul karena materi pemainnya sangat berpengalaman. Sebut saja, Hamka Hamzah, Ahmad Alfarizi, Benny Wahyudi, Srdan Lopicic, Esteban Vizcarra, dan masih banyak lagi lainnya.

    Sebagian orang memang ada yang menilai bila komposisi Arema sudah uzur, sedangkan Bhayangkara SU mayoritas pemain di bawah 23 tahun. Dari segi usia boleh saja tim tamu lebih segar dan cepat. Tetapi menurut Milo,usia pemain tidak bisa jadi patokan.

    "Lihat saja Cristian Gonzales sekarang. Dia memang tidak muda, tapi sebelum cedera dia sering menang lari dengan pemain muda," kata pelatih asal Bosnia itu.

    Milo juga percaya kalau Hamka Hamzah dkk. sudah sering menghadapi para pemain muda seperti eks timnas U-19 di tim Bhayangkara SU sehingga mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikan pergerakannya.

    "Nanti akan kembali kami buktikan lagi kalau usia tidak pengaruh. Bagi saya tidak ada istilah pemain muda atau tua. Yang penting kerja mereka di lapangan," ujar Milo.

    Hamka Hamzah jadi salah satu andalan di lini belakang Arema. (Bola.com/Iwan Setiawan)

    4. Rebut kembali puncak klasemen

    Saat ini posisi Arema Cronus sudah tergeser dari puncak klasemen. Persija Jakarta yang merebut capolista sementara dengan torehan tujuh poin. Namun, kubu Arema berhasrat bisa kembali menggeser klub ibu kota negara itu.

    Caranya, dengan meraih kemenangan kontra Bhayangkara SU karena tambahan tiga poin sudah bisa membuat Singo Edan menyamai poin Persija. Apalagi, surplus gol Arema akan lebih baik. Sekarang saja mereka sudah surplus dua gol sama seperti milik Persija.

    "Klasemen sementara ini memang tidak begitu penting. Kemenangan yang paling penting. Tapi, tiga poin lagi bisa membuat kami kembali ke puncak. Bagi pemain, itu akan meningkatkan mental dan spiritnya," kata Milo.

    Lantaran TSC 2016 baru memasuki pekan ketiga, pergeseran di klasemen memang sangat cepat dan Arema sejak awal ingin tetap menjaga posisi di papan atas mengingat target utamanya adalah juara di TSC. "Sekarang kami akan coba lebih jauh lagi meninggalkan Persipura dan Persib yang jadi pesaing utama di kompetisi ini," harap Milo.

     

    Sepak Bola Indonesia

    Video Populer

    Foto Populer