Bola.com, Samarinda - Melupakan kekalahan 0-1 dari Sriwijaya FC tentu bukan urusan mudah bagi Bhayangkara Surabaya United. Pasalnya, hasil buruk itu mereka alami di kandang sendiri. Namun terus larut dalam kekalahan itu tak akan mengubah keadaan. Tim asuhan Ibnu Grahan pun bertekad mencuri poin di kandang Pusamania Borneo FC, Jumat (27/5/2016) di Stadion Segiri, Samarinda.
Sisa-sisa penyesalan atas hasil buruk itu masih dirasakan sejumlah pemain. Mereka bahkan menyayangkan kegagalan timnya memanfaatkan seabrek peluang yang mereka dapatkan. Namun alih-alih mental mereka menurun gara-gara kekalahan tersebut, para pemain itu justru termotivasi untuk mencuri poin dari PBFC.
Advertisement
Baca Juga
Semangat besar itu diusung dua pemain muda jebolan Timnas Indonesia U-19 di kubu Bhayangkara SU, Hargianto dan M. Fatchu Rochman. “Lawan Sriwijaya kami punya banyak peluang, tapi tidak jadi gol. Tanding lawan PBFC kami ingin menang,” kata Hargianto.
“Kami percaya tidak ada yang tidak bisa selama kita berusaha,” tambah Fatchu.
Tampaknya semangat itulah yang diinginkan pelatih kepala Ibnu Grahan pada anak buahnya di laga ini. Sebab, menghadapi tim bertabur bintang macam PBFC, semangat harus berlipat. “Modal teknik saja tak cukup, karena kita semua tahu persis kualitas PBFC,”katanya.
Kekalahan telak Bhayangkara SU 0-3 dari PBFC di semifinal Piala Gubernur Kaltim lalu memang masih membekas di benak seluruh komponen tim berjulukan The Great Alligator tersebut. Maklum, mereka semula cukup optimistis bisa mengatasi PBFC, tapi justru tersungkur dan tersingkir dari persaingan menuju final PGK.
Dari kekalahan itu pula, Bhayangkara SU mempelajari setiap kelebihan Borneo FC. Selama persiapan, mereka juga terus berbenah dan menutupi sejumlah kelemahan. Salah satunya ketajaman lini depan.
Sebab, saat kalah dari Sriwijaya FC di partai sebelumnya, persoalan ini menjadi salah satu faktor kegagalan mereka.
Membaiknya kondisi bintang mereka, Evan Dimas Darmono, pun diharapkan bisa mengangkat grafik penampilan Bhayangkara SU. Selain kondisi kebugarannya sudah kembali ke level 100 persen, Evan diyakini bisa memperbaiki kinerja tim usai menjalani program pengembangan di Spanyol.
“Hanya berharap pada Evan memang mustahil, karena tim butuh kerja kolektif. Minimal Evan bisa membuat tim ini lebih solid. Kemampuannya bisa memberikan kontribusi berarti bagi tim ini,” harap Yusuf Ekodono, asisten pelatih Bhayangkara Surabaya United.
Sponsored by :
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hindari Umpan-umpan Lambung
Di sisi lain Pusamania Borneo FC terus mematangkan strategi jelang bentrokan kontra Bhayangkara Surabaya United.
Berstatus sebagai tuan rumah tak lantas membuat pelatih kepala Tim Pesut Etam, Dragan Djukanovic, bisa merasa tenang. Ia menilai kubu lawan punya potensi menjadi lawan yang akan sangat merepotkan.
Di kubu Bhayangkara SU bercokol banyak pemain-pemain muda yang kualitasnya level Timnas Indonesia. Kalaupun belakangan mereka kerap kalah dari lawan-lawannya, secara permainan tim asuhan Ibnu Grahan terlihat berkembang dari satu pertandingan ke satu pertandingan lain.
Selepas kalah 0-3 dari Arema Cronus dan 0-1 dari Sriwijaya FC, Rudi Widodo dkk. punya hasrat bangkit dari keterpurukan.
Apalagi pada duel ini, Bhayangkara SU diperkuat Evan Dimas. Gelandang serang yang baru saja menuntut ilmu dari Spanyol bersama klub Espanyol B, merupakan motor permainan. Tak hanya jadi pemain penyuplai bola ke lini depan, Evan juga jadi sosok dengan naluri gol yang tinggi.
Ia kerap menciptakan gol-gol kejutan, saat bek-bek tim lawan lebih terfokus memberi pengawalan kepada pemain depan.
Dragan mewanti-wanti timnya agar bermain lebih disiplin dan meminimalisasi kesalahan yang bisa dimanfaatkan lawan untuk membuat gol. "Kolektivitas permainan mereka amat bagus. Jika diberi ruang menguasai permainan, Bhayangkara Surabaya United bisa jadi ancaman bagi kami," tegasnya.
Pada sesi latihan Kamis (26/5/2016) di Stadion Segiri, Dragan menerapkan strategi taktis dengan satu–dua sentuhan. Permainan cepat dari kaki ke kaki akan lebih efektif ketimbang umpan-umpan jauh yang diterapkan pada empat laga yang dijalani Pesut Etam pada Torabika Soccer Championship 2016.
"Kami selalu melakukan evaluasi dari pertandingan sebelumnya, dan akan terus melihat kekurangan mana yang harus dibenahi," ucap Dragan.
Saat bertandang ke Stadion Gelora Bangkalan akhir pekan lalu Dragan asal Montenegro menyebut para pemainnya sudah bermain sesuai ekspektasi. Hanya saja mereka masih sering bermain efektif, yakni memaksakan permainan umpan-umpan lambung yang terlalu mudah dibaca lawan.
Harapannya, pada duel kontra Bhayangkara Surabaya United, Ponaryo Astaman cs. lebih cermat membaca situasi permainan, sehingga Pusamania Borneo FC bisa meraih hasil maksimal.
Sponsored by :
Advertisement