Bola.com, Malang - Program latihan Arema Cronus tidak akan banyak berubah saat memasuki bulan Ramadan, diperkirakan jatuh mulai Senin (6/6/2016). Pelatih Arema, Milomir Seslija, mengungkapkan bila jam latihan timnya hanya mundur setengah jam menjadi jam 16.00 WIB dan berakhir jelang Maghrib.
"Jadi, pemain tetap latihan sore. Selesai latihan langsung buka bersama di lapangan lanjut di mes. Saya sudah berkomunikasi dengan pemain tentang program puasa. Mereka setuju latihan sore karena waktu buka puasa bisa sama-sama," kata pelatih asal Bosnia itu.
Program seperti ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga tradisi latihan sore selama Ramadan masih dipertahankan. Hal ini diakui lebih efektif karena jika latihan malam, pemain justru lebih lelah mengingat saat buka puasa mereka tidak bisa makan berat dulu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, ibadah salat tarawih juga tidak bisa dilakukan lantaran latihan malam biasanya dilakukan mulai jam 18.00 WIB. "Jadi lebih bagus latihan sore, kekeluargaan di tim ini juga lebih terasa. Karena mereka buka puasa bersama setiap usai latihan," imbuh Milo.
Kiper Arema, Kurnia Meiga, ikut menyetujui program sang pelatih. Meski latihan di bulan Ramadan bakal terasa lebih berat, dia yakin lama-kelamaan akan terbiasa. "Kalau latihan malam justru tidak bisa istirahat dan ibadah nantinya," kata kiper asal Jakarta itu.
Di tim Arema Cronus saat ini, mayoritas pemain memang muslim. Tetapi, para pemain nonmuslim nantinya menghormati rekannya yang puasa dengan tidak minum selama latihan berlangsung.
Mereka juga sudah terbiasa dengan latihan saat bulan Ramadan di Indonesia. Hanya Gustavo Giron yang akan memiliki pengalaman baru latihan dengan mayoritas rekannya berpuasa karena dia baru tahun ini bermain di Indonesia.