Bola.com, Jakarta - Sejak masa pendaftaran pemain untuk Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo ditutup pada 15 Mei lalu, tercatat ada 469 pemain yang didaftarkan oleh 18 klub peserta.
Sebanyak tujuh pemain asing dari angka total tersebut harus rela kontraknya diputus saat TSC baru berjalan tiga pekan. Alasan teknis, finansial, dan kebugaran menjadi pertimbangan beberapa klub untuk melepas tujuh pemain tersebut.
Hingga akhir pekan ke-5, ada 462 pemain dari 24 negara berbeda yang menghiasi TSC 2016. Rinciannya: 398 pemain lokal dan 64 pemain asing.TSC 2016 hingga saat ini sudah melaksanakan 45 pertandingan di 5 pekan pertamanya. Dari 45 laga yang sudah dimainkan, tercatat ada 345 pemain yang telah mencatat menit bermain.
Advertisement
Baca Juga
Dari catatan statistik yang dikumpulkan Labbola di lima pekan awal TSC 2016, muncul satu analisis yang tergolong kurang baik bagi sepak bola Indonesia. Mengacu pada sampel lima parameter aksi statistik: tembakan, operan, tekel, duel udara, dan dribel, para punggawa asing mencatat angka yang relatif lebih baik ketimbang pemain lokal.
Dari total 50,742 aksi yang dicatat kolektor data Labbola, angka rapor pemain asing mengungguli pemain lokal di empat parameter, yakni operan, tembakan, tekel, dan dribel. Para pemain lokal (beserta beberapa pemain naturalisasi) hanya unggul di parameter duel udara.
Di parameter operan, persentase rata-rata keberhasilan pemain asing berada di angka 77%, beda tipis dari pemain lokal yang mencatat 76%. Dalam hal tekel, persentase keberhasilan para pemain asing mencapai 62%, sementara pemain lokal hanya 58%.
Kesenjangan paling besar antara pemain asing dengan pemain lokal ada di parameter dribel dan tembakan. Dalam urusan dribel, para pemain impor memiliki catatan persentase keberhasilan sebesar 52%, unggul 5 persen dari pemain lokal. Sedangkan catatan tembakan pemain asing yang mencapai 46% berada cukup jauh di atas catatan pemain lokal yang hanya 40%.
Keunggulan pemain lokal hanya di parameter duel udara dengan perbandingan 79%-75%. Namun, jika dilihat dari pemain dengan catatan sukses terbanyak dari kelima parameter tersebut, muncul tiga nama pemain lokal di puncak daftar.
Ketiga pemain tersebut adalah Fadil Sausu (Bali United) dalam hal operan sukses (291), lalu Ricky Fajrin (Bali United) di parameter tekel sukses (39), dan Terens Puhiri (Pusamania Borneo FC) dalam urusan dribel (8).
Sedangkan pemain asing yang berada di urutan pertama adalah Pablo Rodriguez Aracil (Madura United) dalam hal unggul duel udara (15) dan Shohei Matsunaga (Persiba Balikpapan) di parameter tembakan ke gawang (10).
Catatan ini tentu menjadi tantangan bagi pemain lokal untuk banyak belajar dari rekan-rekannya yang berasal dari luar negeri. Jika para pemain lokal mampu menyerap ilmu dan pengalaman bermain dari para pemain asing, hal tersebut tentunya akan membawa dampak positif bagi perkembangan para pemain dan bagi sepak bola Indonesia secara umum.