Bola.com, Jakarta - Persib Bandung tercecer di peringkat ke-14 setelah mengalami kekalahan 1-4 saat bertandang ke markas Bhayangkara Surabaya United (BSU) pada pekan ke-6 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooreedoo, pekan lalu. Efek dari kekalahan tersebut, Dejan Antonic memutuskan mundur dari kursi pelatih Maung Bandung.
Kekalahan Persib dari Bhayangkara SU sebenarnya merupakan kekalahan pertama Persib di TSC 2016. Meski begitu, Dejan tetap mendapat masalah karena dari 5 laga sebelumnya, Persib hanya meraih satu kemenangan dan sisanya berakhir imbang. Untuk tim dengan tuntutan juara seperti Persib, hasil ini jelas mengecewakan.
Ada beberapa hal yang menarik berkaitan dengan hasil pertandingan Persib selama ditangani oleh Dejan di TSC 2016. Faktanya Persib selalu kesulitan saat harus bertemu dengan tim yang juga menggunakan jasa pelatih asing. Mulai dari Pusamania Borneo FC yang dilatih Dragan Djukanovic, Madura United (Gomes de Olivera), dan Persiba Balikpapan (Jaino Matos).
Advertisement
Baca Juga
Saat bertemu MU dan Persiba, jumlah tembakan yang dilepaskan oleh kedua tim relatif sama dengan perolehan Persib. Sementara melawan Borneo FC, 16 tembakan dilepaskan oleh tim Pesut Etam berbanding 9 milik Persib. Masalah dengan pelatih asing ini akan semakin bertambah apabila kita ingat bahwa Dejan gagal meraih Piala Bhayangkara 2016 setelah ditaklukkan oleh Arema Cronus asuhan Milomir Seslija di final.
Menariknya, Persib relatif tampil dominan justru saat bertemu tim yang diasuh oleh pelatih lokal. Melawan Sriwijaya FC, Persib mengurung pertahanan tim asal Palembang tersebut selama 90 menit. Gol Laskar Wong Kito saat itu juga sebenarnya tercipta akibat satu kali kelengahan pemain belakang Persib mengawal pergerakan Alberto Goncalves. Sementara, melawan Bali United asuhan Indra Sjafri, Persib sukses meraih kemenangan.
Sementara itu, melawan Bhayangkara SU asuhan Ibnu Grahan adalah sebuah pengecualian. Pada pertandingan ini, lini belakang Persib yang ditinggal Vladimir Vujovic sangat mudah ditembus.
Lini tengah mereka pun jarang melakukan intersep dan tekel seperti biasanya. Seperti yang sempat diungkapkan oleh Zulham Zamrun pada satu kesempatan, besarnya tekanan sebelum pertandingan menyebabkan pemain Persib tidak tahu harus berbuat apa.
Rapor Statistik
Dari sisi serangan, jika dilihat dari jumlah usaha tembakan (70), Persib sebenarnya masih menjadi salah satu yang terbaik. Praktis, tim asal Kota Kembang hanya kalah dari Bali United. Sayangnya, kedua tim memiliki masalah serupa, yaitu kemampuan mengkonversi peluang menjadi sebuah gol.
Sejauh ini hanya 5 gol yang berhasil dilesakkan oleh Persib. Bahkan, 2 gol berasal dari seorang pemain belakang, yakni Vujovic. Kuartet Atep, David Laly, Robertino Pugliara, dan Samsul Arif total telah melepaskan 41 tembakan. Sepertinya masalah penyelesaian akhir ini hanya dapat dijawab oleh para penyerang Persib tersebut.
Sementara untuk pertahanan, jika tidak memasukan penampilan melawan Bhayangkara SU, Persib hanya kebobolan 2 gol dari 5 laga. Artinya, masalah terbesar Persib yang terbesar selama ini justru terletak pada penyelesaian akhir dan penampilan Juan Carlos Belencoso yang mengecewakan. (Octavery Krisnandana)
Sponsored by :