Bola.com, Banjarmasin - Dua tim yang sedang sakit akan bertemu di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (1/7/2016), pada pekan ke-9 lanjutan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Tuan rumah PS Barito Putera akan menjamu Perseru Serui.
Keduanya baru mengalami episode pahit ketika kalah cukup telak pada laga tandang mereka pada pekan ke-8 lalu. Laskar Antasari dihajar Persela di Lamongan 4-2, sedangkan Perseru digelontor Bali United 3-0.
Advertisement
Baca Juga
Partai ini akan sangat menarik, karena Rizki R. Pora dkk. hanya satu strip di bawah Yesaya Desnam cs. di klasemen sementara TSC 2016. Perseru bertengger di peringkat ke-13 dan Barito Putera ke-14. Keduanya sama-sama masih memiliki defisit tiga butir gol.
Pertandingan nanti akan jadi penutup keduanya sebelum libur panjang menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dengan posisi klasemen yang berimpitan, pemain kedua kubu sangat termotivasi untuk saling menyalip di tikungan.
Meskipun Barito Putera memiliki kans besar untuk memenangkan persaingan, namun pelatih Mundari Karya tak mau terlena. Dia tetap menganggap Perseru bisa jadi batu sandungan bagi Barito Putera untuk memberi kado Lebaran bagi Bartman, pendukung setia klub asal Kalsel tersebut.
“Strata kami dengan Perseru bisa dibilang setara. Jadi kami tak boleh meremehkan mereka. TSC 2016 selalu memberikan kejutan. Tapi kali ini kami ingin mengejutkan Perseru di kandang untuk memuaskan Bartman,” ucap Mundari Karya.
Benteng pertahanan jadi fokus utama mantan arsitek Pelita Jaya ini. Pasalnya, tim asuhannya belum menemukan keseimbangan antara lini belakang dengan para barisan penyerang.
“Produktivitas penyerang kami tak diimbangi ketangguhan di lini belakang. Jadi benteng harus lebih kokoh dan lebih banyak berkomunikasi di lapangan. Usaha para penyerang mencetak gol akan sia-sia bila gawang kami juga kebobolan,” ungkap Mundari.
Namun kali ini mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 tersebut coba mengurangi kebocoran lini belakang dengan cara meredam serangan anak asuh Agus Sutiono dari sektor tengah.
“Sepak bola modern menuntut semua pemain tak hanya bertanggungjawab di daerah masing-masing. Tapi mereka punya kewajiban sama saat menyerang dan bertahan. Ini yang masih belum terbentuk kesepahaman di tim ini. Pelan-pelan prinsip itu harus mulai dijalankan,” kata Mundari.
Kebersamaan para pemain tengah sebagai penyeimbang permainan sangat dibutuhkan. “Lini tengah itu bukan tanggung jawab gelandang tengah, tapi juga para sayap dan bek. Jadi butuh kesepahaman dalam menjaga keseimbangan di lapangan agar lini belakang kami tidak kembali bocor saat menjajal Perseru Serui,” ujar Mundari.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Mau Jadi Keledai
Di sisi lain, Perseru Serui yang berstatus sebagai tim tamu yang babak belur pada dua partai tandangnya di Lamongan dan Gianyar, Bali, tak mau jadi keledai di Banjarmasin.
“Defisit gol kami makin bertambah pada dua tandang lalu. Kebobolan lima gol tanpa membalas ke gawang lawan sebuah catatan yang menyedihkan. Semua pemain harus bekerja keras untuk meraih poin, sekaligus mengurangi agregat tersebut,” tutur Agus Sutiono.
Lima gol terakhir, lanjut mantan pelatih Persepar Palangkaraya itu, melewati produktivitas Cendrawasih Oranye yang masih mengoleksi empat gol.
“Kondisi tim sedang menurun. Penyebabnya sangat kompleks. Mulai banyaknya pemain yang cedera hingga faktor homesick yang menghinggapi pemain. Mereka rindu kampung halaman, karena lama meninggalkan Papua. Ramadan ini jadwal kami paling berat, karena anak-anak harus tiga kali main tandang beruntun,” jelas Agus Sutiono.
Tapi sang mentor masih punya sedikit harapan dengan kembalinya ruh sekaligus kapten tim Arthur Bonai yang sempat absen melawan Bali United akibat akumulasi kartu kuning.
“Ya, semoga kehadiran Arthur Bonai yang lebih bugar bisa memotivasi rekan-rekannya saat melawan Barito Putera nanti. Meskipun sepak bola tak bisa hanya mengandalkan satu pemain saja. Tapi minimal ia jadi pembeda di pertandingan nanti,” paparnya.
Laga pekan kesembilan ini sebenarnya jatah kandang milik Perseru. Namun operator TSC 2016 PT Gelora Trisula Semesta mengubah jadwal tersebut menjadi tandang bagi Perseru.
“Kami ingin menutup bulan Ramadan ini dengan hasil manis di kandang Barito Putera. Kami harus dapat poin dari Banjarmasin supaya anak-anak pulang ke kampung halamannya dengan kepala tegak saat berlebaran nanti,” ucap Agus Sutiono.
Advertisement