Bola.com, Jakarta - Bila melihat posisi di klasemen sementara, pertemuan PS TNI menjamu Persela Lamongan pada pekan kesembilan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo sejatinya merupakan duel tim semenjana alias tim penghuni papan bawah.
Namun, bila mengacu pada kondisi terakhir kedua tim, pertandingan ini diprediksi tak kalah seru dibandingkan partai yang melibatkan tim papan atas. Pasalnya, kedua tim sama-sama sedang berada dalam tren positif dan dalam kepercayaan diri tinggi.
PS TNI, kendati kalah 0-1 di pertandingan terakhir melawan Semen Padang di Padang (26/6/2016), mulai percaya diri karena di laga itu mereka "hanya" kalah dari titik putih. Selebihnya, PS TNI menganggap permainan mereka tak kala dibandingkan tim tuan rumah.
Advertisement
Baca Juga
Optimisme itulah yang diusung ketika menjamu Persela di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (3/7/2016). Kendati masih terlalu dini, karena baru menangani Manahati Lestusen dkk. dalam satu pertandingan, kembalinya Suharto AD di kursi pelatih kepala menjanjikan membaiknya permainan para prajurit TNI.
Suharto kemungkinan besar akan menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menekankan serangan pada kedua sisi sayap. Bukan kebetulan karena mereka memiliki pemain yang bisa diandalkan dengan kecepatan dan tusukan di posisi itu.
Bermain di depan pendukung sendiri makin membuat Legimin Raharjo cs. bermain spartan demi mengejar kemenangan perdana. Bila tidak sekarang, kapan lagi mengingat lawan yang dihadapi memiliki kekuatan berimbang.
Namun tentu, PS TNI tetap harus waspada dan pantang meremehkan Persela. Dua kemenangan terakhir mengubah mentalitas pemain Persela Lamongan dalam menatap pertandingan ini.
Meski dinilai masih banyak kekurangan, pelatih Persela, Sutan Harharah, yakin kemenangan itu berdampak positif pada pertandingan-pertandingan sebelumnya. Minimal, para pemain punya keyakinan mereka bisa memenangi pertandingan.
Bertindak sebagai tim tamu, Persela tidak berharap hasil seri atau bahkan kalah. Bagi mereka hanya kemenangan yang bisa mengembalikan mereka ke dalam jalur yang tepat. "Kami ingin bertengger di papan tengah klasemen. Itulah mengapa keharusan menang tidak bisa ditawar lagi," ujar Yunan Achmadi, manajer Persela.
Para pemain Persela datang ke markas PS TNI dengan kepercayaan diri tinggi. Ketajaman lini depan mereka terus membaik, pertahanannya juga tidak serapuh saat masih ditangani Stefan Hansson.
Hal ini tidak lepas dari pendekatan yang dilakukan Sutan dan para asistennya dalam membangkitkan mental anak buahnya yang sempat terpuruk. Tidak hanya itu, kemauan dan kerja keras pemain juga berperan besar dalam peningkatan grafik permainan tim berjulukan Laskar Joko Tingkir ini.
Kendati kepercayaan diri pemain meninggi, Sutan meminta anak buahnya tetap menaruh respek pada lawan yang akan dihadapi. Terlebih laga ini dimainkan di kandang PS TNI.
"PS TNI selalu menyimpan potensi untuk memukul siapa pun lawannya. Pemain harus mengantisipasi segala kemungkinan. Apalagi kami hanya terpaut tiga poin dengan lawan," ujar Sutan.
Saat ini posisi Persela dengan PS TNI berimpitan. Anak didik Sutan Harharah menempati urutan ke-17 dengan poin enam sementara PS TNI berada satu setrip di bawahnya alias juru kunci.