Bola.com, Bandung - Penjaga gawang muda Persija Jakarta, Reky Rahayu, menyayangkan kelompok suporter The Jakmania tak bisa menyaksikan pertandingan Macan Kemayoran melawan Persib Bandung dalam lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (16/7/2016).
“Sudah saatnya tim tamu diberi kesempatan menonton pertandingan di kandang lawan. Saya memahami betul ada gesekan antara The Jakmania dengan suporter Persib, tapi semestinya lewat TSC 2016 era baru sepak bola Indonesia dimulai. Rivalitas hanya sebatas di lapangan saja," kata kiper yang belum mendapat kesempatan bermain menggantikan Andritany Ardhiyasa tersebut.
Sejumlah pengurus The Jakmania sempat mendatangi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk menagih janjinya memperbolehkan pendukung Persija menonton ke Bandung. Kang Emil sudah membuka pintu, mempersilahkan suporter Jakarta datang.
Sayang rencana kandas, karena aksi kerusuhan suporter yang terjadi dalam laga Persija versus Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. The Jakmania kini dilarang menonton tim kesayangannya dengan menggunakan atribut.
Advertisement
Baca Juga
Administrator kompetisi PT Gelora Trisula Semesta juga melarang The Jakmania ke Bandung. Kehadiran mereka (sekalipun tanpa atribut) berpotensi mengganggu kelancaran pertandingan. "Kami sebetulnya sangat mengharapkan buat The Jakmania bisa hadir untuk memberikan dukungan. Tapi ya apa boleh buat. Kami akan main maksimal dan bermain dengan baik,” ujar Reky Rahayu.
Selain bicara soal suporter, Reky kepada Bola.com juga menceritakan hasratnya bisa menjajal lapangan saat Macan Kemayoran bersua Maung Bandung. Jika melihat performa Andritany yang tengah menurun, amat mungkin Reky menggantikannya sebagai bagian dari rotasi.
"Saya siap, jika memang coach Paulo Camargo menurunkan saya. Pertandingan melawan Persib amat menantang," kata penjaga gawang kelahiran 8 Mei 1994 itu.
Sebagai kiper muda tidak merasa jiper (takut) menghadapi teror psikologis dari penonton?
“Tak masalah bermain di bawah tekanan Bobotoh Persib. Tidak ada rasa gugup karena kami sudah biasa. Tim kami sering bermain di bawah tekanan. Di Bandung, Jayapura, atau Samarinda rasanya sama saja,” jelasnya.
Reky juga menganggap bahwa semua pemain Persib berbahaya. Tak hanya fokus pada satu atau dua pemain saja, semua pemain Persija siap mewaspadai semua lini Tim Pangeran Biru. “Sepak bola itu permainan kolektif. Mereka punya banyak pemain bagus yang bermain solid sebagai sebuah kesatuan,” papar pemain yang sebelumnya berkiprah di Persita Tangerang itu.