Bola.com, Bogor - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI, Edy Rahmayadi, gerah dengan penampilan melempem PS TNI di sepanjang putaran pertama Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Sang jendral yang jadi pimpinan PS TNI itu melakukan sidak selama dua hari berturut-turut untuk memastikan klub yang membeli lisensi keikutsertaan kompetisi kasta tertinggi milik Persiram Raja Ampat bangkit dari keterpurukan.
Hasilnya lumayan, PS TNI tampil menyengat saat menjamu Barito Putera di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (22/7/2016). Manahati Lestusen dkk. menang 2-1. Ini kemenangan kedua yang diraih secara beruntun musim ini. Sebelumnya tim asuhan Suharto AD menang dengan skor sama di kandang Perseru Serui.
PS TNI posisinya naik setingkat dari posisi 18 ke 17 dengan koleksi sembilan poin dari 11 pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut sumber Bola.com yang dekat dengan lingkar dalam PS TNI pada Kamis (21/7/2016) Pangkostrad memanggil pengurus dan tim pelatih. Dalam pertemuan tertutup tersebut Edy Rahmayadi, yang tengah digadang-gadang sebagai calon Ketua Umum PSSI tersebut, menyampaikan kekecewaannya dengan performa PS TNI.
Penampilan pemain jauh berbeda seperti saat tampil di sejumlah turnamen pengisi kevakuman kompetisi pada sepanjang tahun 2015 hingga awal 2016. "Beliau marah besar, meminta tim memperbaiki penampilan," ungkap sumber Bola.com.
Pada saat duel melawan Barito Putera, Pangkostrad juga datang menyaksikan penampilan para pemain. Selepas laga, ia masuk ke ruangan ganti pemain dan ofisial. Ia memberikan petuah penyemangat kepada seluruh awak tim. Pertemuan tersebut sempat membuat sesi konfrensi pers tertunda hingga 30 menit.
Dalam sesi jumpa wartawan asisten pelatih, Edy Syah Putra, mengungkapkan kalau tim asuhannya sedang menjalani masa transisi. "Tim ini sedang bertransisi, gaya bermain khas PS TNI yang tidak nampak saat ditangani pelatih sebelumnya mulai terlihat. Pemain tengah berproses mengembalikan kepercayaan diri, pelan namun pasti tim ini akan berkembang dan kembali menemukan bentuk permainan terbaik," ungkapnya.
Suharto AD merupakan pelatih awal PS TNI, saat masih melakukan merger dengan PSMS Medan. Menjelang perhelatan TSC 2016 ia digantikan oleh Eduard Tjong Tjong. Sayangnya di bawah komando pelatih asal Solo itu performa PS TNI yang dihuni banyak pemain muda megecewakan. Edu yang merasa gagal akhirnya mengundurkan diri.
"Kemenangan atas Barito Putera penting bagi kami. Menjadi modal bagus untuk keluar dari jajaran papan bawah," ucap Edy.