Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura merupakan klub paling sukses di kompetisi liga sepak bola Tanah Air sejak bergulirnya Liga Super Indonesia (ISL) tahun 2008. Dari enam edisi LSI, Tim Mutiara Hitam menjuarai tiga di antaranya, tepatnya musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Pada musim 2014, Boaz Solossa dkk. hampir meraih gelar keempatnya andai tidak kalah dari Persib Bandung melalui adu penalti.
Salah satu resep sukses Persipura adalah tuah kandang mereka, Stadion Mandala, yang berada di pesisir pantai utara kota Jayapura. Layaknya tim-tim asal Papua lainnya, Persipura begitu perkasa jika bermain di hadapan publik sendiri.
Terlepas dari superioritas permainan tim di atas lapangan, letak dan kondisi geografis Stadion Mandala memberikan kesulitan tersendiri bagi tim-tim yang bertandang. Sebelum turun bertanding, tim tamu harus menempuh perjalanan jauh dan melelahkan.
Selain itu, udara pantai dengan hembusan angin yang berbeda dengan stadion-stadion lain mengharuskan para pemain untuk beradaptasi. Tantangan-tantangan tersebut tentunya tidak berlaku bagi sang empunya stadion.
Advertisement
Baca Juga
Jika dirata-rata sejak musim 2008-09 hingga 2014, Stadion Mandala menyumbangkan sebanyak 57% perolehan poin Persipura. Di periode tersebut, tim kebanggaan masyarakat Jayapura ini mencatat 38 kali clean sheet. Selain itu, dari 87 pertandingan yang terlaksana di stadion dengan kapasitas penonton sebesar 30.000 ini, Persipura hanya takluk sekali oleh Persija pada musim 2011-2012.
Namun, memasuki kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, tuah Stadion Mandala memudar. Dari enam laga yang sudah dimainkan, Persipura hanya mampu meraih dua kemenangan dan tiga hasil imbang. Teranyar, Persiba Balikpapan berhasil mencuri satu poin setelah bermain imbang 1-1, Senin (25/7/2016).
Hingga pekan ke-12 TSC 2016, angka kebobolan per pertandingan Persipura juga mencatat rekor tertinggi dalam 8 tahun terakhir. Kebobolan 8 gol dalam enam laga dan catatan kebobolan per laga berada di angka 1.3.
Ada dua hal yang ditenggarai menjadi penyebab penurunan performa Persipura di kandang. Pertama adalah perubahan tongkat kepelatihan dari Jacksen F. Tiago ke Jafri Sastra, setelah sebelumnya sempat dipegang oleh Oswaldo Lessa. Gaya bermain Persipura mengalami perubahan di bawah arsitek asal Payakumbuh tersebut, dari yang sebelumnya bernuansa ofensif menjadi lebih pragmatis.
Yang kedua, absennya Persipura dalam sejumlah turnamen jangka pendek selama 2015 juga cukup mempengaruhi chemistry para pemain. Persipura absen di ajang Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, dan baru berpartisipasi di ajang Piala Bhayangkara. Hengkangnya sejumlah pemain seperti Robertino Pugliara dan Lancine Kone juga memberikan pengaruh.
Masih ada 11 laga lagi yang akan dilalui Persipura di Stadion Mandala. Mampukah Jafri Sastra mengembalikan tuah laga kandang Persipura?
Sponsored by: