Bola.com, Bandung - Pelatih Persela Lamongan Sutan Harharah menampik anggapan soal penampilan anak-asuhnya yang lebih banyak bertahan kala meladeni Persib Bandung dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jumat (29/7/2016). Baginya, ini bagian dari taktik yang ia terapkan agar timnya terhindar dari kekalahan.
Metode itu berhasil saat menahan seri Sriwijaya FC 2-2 di pekan sebelumnya. Saat menjajal Maung Bandung pun mereka hanya kalah 0-1.
Advertisement
Persela beberapa kali mengancam pertahanan Persib lewat skema serangan balik. Sayang tidak ada satupun yang sukses dikonversikan menjadi gol. "Kami tidak main bertahan. Lebih tepatnya menunggu untuk kemudian mengambil celah di lini belakang Persib. Sayang kami kalah," ujarnya.
Namun di kubu Persela, ada pemain yang paling menyesal dengan kekalahan ini, yakni Zulfin Zamrun dan Kristian Adelmund. Jika Zulfin merasa gagal revans dengan sang kakak sehingga skor pertemuan jadi 2-0 untuk Zulham.
Untuk Adelmund, kekalahan ini adalah perpisahan yang buruk dengan Tim Laskar Jaka Tingkir. Seperti diketahui, laga ini merupakan kebersamaan terakhir Adelmund dengan Persela. Karena dua hari lagi ia pulang ke Belanda dan tak kembali lagi. Ia harus pulang kampung menyusul ayahnya yang sakit keras.
"Maaf saya tidak bisa memberikan kado indah bagi publik Lamongan untuk yang terakhir kali," ujar Kristian Adelmund.
"Saya ke sini untuk kalahkan kakak saya, tapi gagal lagi," ujar Zulfin Zamrun, usai konferensi pers.
Kekalahan dari Persib menggagalkan upaya Persela lepas dari posisi juru kuci di TSC 2016. Tim Laskar Joko Tingkir mengoleksi 10 poin di 13 laga. Koleksi poin yang sama didapat PSM Makassar dan PS TNI yang ada di atas mereka, namun baru memainkan 12 pertandingan.