Bola.com, Banjarmasin - Pelatih Sriwijaya FC, Widodo C Putro punya pekerjaan rumah jelang laga melawan tuan rumah Barito Putera di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Senin (1/8/2016). Absennya dua pemain pilar yang selama ini menjadi andalan, yakni Fahrudin dan Hilton Moreira membuat sang pelatih harus memutar otak untuk mencari penggantinya.
Fahrudin absen karena terkena hukuman akumulasi kartu kuning, sedangkan Hilton mengalami cedera hamstring saat melawan Perseru Serui, Rabu (27/7/2016). Meski demikian, Widodo mencoba optimis dan menegaskan bahwa pihaknya tidak bergantung dengan 1-2 pemain tertentu di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
“Saya sudah katakan bahwa kami punya 23 pemain yang dilatih dengan pola yang sama. Siapapun nanti yang diturunkan tentu harus siap. Untuk mengisi peran Fahrudin, kami punya Ngurah Nanak yang selama ini juga beberapa kali turun bermain dan hasilnya cukup baik. Sementara untuk posisi Hilton ada Anis Nabar atau Musafri,” jelas eks asisten pelatih Timnas Indonesia ini.
Advertisement
Baca Juga
Barito diakui Widodo merupakan lawan yang berat, ditambah lagi tuan rumah dalam kepercayaan diri yang tinggi usai menahan Arema Cronus di Malang. “Barito punya penguasaan bola yang baik dan skema serangan cepat yang berbahaya. Dua hal tersebut harus kami waspadai,” ungkapnya.
Selain itu, Widodo memuji skuad Laskar Antasari sebagai salah satu tim terbaik di TSC 2016 karena berani memainkan banyak pemain muda.
“Kami memberikan apresiasi tinggi karena Barito berani memainkan pemain muda dan memunculkan bakat-bakat yang pastinya akan sangat penting dalam proses pembinaan serta regenerasi untuk timnas," katanya memuji.
Sementara itu, pelatih Barito Putera, Mundari Karya juga melontarkan pujian terhadap skuat Sriwijaya FC yang dianggapnya banyak memiliki pemain berpengalaman.
“Sebelum pertandingan melawan SFC ini, saya sudah diperingatkan agar tidak menjadi Madura United kedua. Jika dalam penampilan terbaiknya, SFC akan sangat berbahaya,” ujar Mundari.
Selain bermain kompak seperti saat melawan Arema Cronus lalu, mantan pelatih PSPS Pekanbaru juga menginginkan anak asuhnya percaya diri saat turun ke lapangan.
“Tim lawan diisi oleh pemain pengalaman. Pemain muda kami tidak boleh gugup. Mereka harus percaya diri penuh apalagi akan didukung suporter sendiri,” ia menuturkan.