Bola.com, Balikpapan - Pelatih Persiba Balikpapan, Jaino Matos, termasuk salah satu pelatih yang anti mengomentari kinerja wasit. Selama berkiprah di sepak bola Indonesia, pelatih berkebangsaan Brasil itu tidak pernah mengeluarkan pernyataan sumir soal kinerja wasit.
Namun, kali ini Jaino Matos tidak bisa menahan kekesalannya terhadap kinerja wasit yang mempimpin laga timnya kontra Perseru Serui, yakni Dwi Purba Adi Wicaksana dari Kudus, Jateng. Kekecewaan Jaino Matos tidak terlepas dari kinerja Dwi Purba, di mana beberapa keputusannya dinilai sangat merugikan Persiba Balikpapan.
Pada laga pekan ke-15 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo yang dimainkan di Stadion Persiba, Balikpapan ini, tim tuan rumah kalah 1-2 dari Perseru.
"Pernah dengan ada empat handsball dan satu penalti dalam sebuah pertandingan? Tentu belum pernah kan. Tapi di pertandingan kami tadi terjadi, ditambah satu penalti. Saya sangat heran dengan kinerja wasit ini, begitu mudah memberikan kartu kuning pada pemain kami," kata Jaino Matos kepada Bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Jika timnya dengan mudah diberikan hukuman, hal itu tidak terjadi pada pemain Perseru. Beberapa kali para pemain Perseru dianggap melakukan tindakan tidak sportif seperti mengulur waktu pertandingan, tetapi wasit bergeming dan menganggap hal itu sebuah kewajaran.
"Wasit ini adalah wasit yang akan memimpin pertandingan Perseru melawan Borneo FC, yang tidak jadi karena Borneo FC tidak datang. Terus mengapa malah dikirim ke Balikpapan. Saya ingin menanyakan hal ini dan saya sudah sampaikan kepada PT GTS. Jangan dikira pertandingan tidak disiarkan langsung, merasa tidak diawasi. Kami punya tim analisis dan di dalam stadion ada kamera juga," cetusnya.
"Kalau wasit masih seperti ini, sepak bola Indonesia lah yang akan rugi. Bagaimana tidak, pemain sudah semangat tapi ternyata harus berhadapan dengan wasit. Beruntung publik sepak bola di Balikpapan sangat kondusif sehingga tidak terjadi apa-apa dengan wasit," tambahnya.
PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator turnamen atau Komdis ISC menurut Jaino Matos harus mempertimbangkan kinerja wasit Dwi Purba. Sistem degradasi wasit yang selama ini digaungkan harus benar-benar direalisasikan sehingga kinerja wasit di sepak bola Indonesia tidak dinodai dengan perilaku tak profesional oknum wasit.
"Secara permainan tim kami sangat bagus, tampil menekan, dan kerja keras. Tapi, kembali lagi ke wasit. PT GTS harus tegas, karena selama ini ada wasit yang diistirahatkan jika tidak benar saat menjalankan tugas. Saya minta pemain untuk tetap fokus pada laga selanjutnya melawan Barito Putera," ucap Jaino Matos mengakhiri pembicaraan.