Cerita di Balik Kepindahan Antony Putro ke Bhayangkara SU

Bola.com, Surabaya - Pemain sayap Arema Cronus, Antony Putro Nugroho, dipastikan bergabung dengan Bhayangkara Surabaya United di putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Kepastian itu dilontarkan manajer Bhayangkara SU, Sumardji.

Sumardji menyebutkan ia sudah berkomunikasi dengan pihak Arema Cronus. Menurut Sumardji, manajemen klub berjulukan Singo Edan itu rela melepas eks pemain Timnas U-23 itu ke Bhayangkara SU. "Saya sudah bicara dengan pihak Arema baru-baru ini. Hasil cukup bagus," ujar Sumardji.

Diakui sang manajer, Bhayangkara SU memanfaatkan pendekatan korps sebagai upaya untuk mendapatkan Antony. Antony saat ini tercatat sebagai anggota Polri. Ia menjalani pendidikan Polisi di Pusdik Brimob Watukosek, Mojokerto, bersama lima pemain Bhayangkara SU dan sejumlah pemain dari klub lain.

Keberadaan Antony sangat dibutuhkan oleh Bhayangkara SU. Maklum, mereka sampai saat ini tak memiliki pemain sayap yang memiliki kecepatan dan kemampuan individu untuk melakukan penetrasi ke jantung pertahanan melalui kedua sisi lapangan.

Dengan masuknya Antony, minimal Bhayangkara SU memiliki satu pemain yang bisa diandalkan untuk urusan menyisir dari sisi sayap. "Kami memang memiliki sejumlah pemain yang bisa dimainkan di posisi ini, tapi tidak ada yang seperti Antony," tutur Sumardji.

Sejauh ini, Bhayangkara SU hanya butuh satu tambahan pemain yang berasal dari keluarga besar Polri. Mereka belum punya niatan untuk mendatangkan pemain lain macam Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Hansamu Yama atau pemain lain.

"Belum, mungkin tidak ada lagi selain Antony. Kebutuhan kami hanya itu karena semua posisi sudah ada stok lebih dari satu pemain," jelas Sumardji.

Masuknya Antony menambah kekuatan Bhayangkara Surabaya United di putaran kedua nanti. Sang arsitek, Ibnu Grahan, tidak perlu pusing jika ada salah satu pemain sayapnya absen karena kini ia memiliki banyak stok di posisi tersebut.

Di sisi lain, Antony kepada Bola.com mengungkapkan keputusannya pindah salah satunya karena adanya perintah dari atasan di kesatuannya. "Saya jadi polisi juga untuk masa depan dan sudah mendapatkan dukungan penuh dari keluarga," katanya.

Sponsored by: