Bola.com, Tenggarong - Suasana internal Mitra Kukar jelang duel kontra Perseru Serui di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (10/9/2016) dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo tengah tidak kondusif. Secara mendadak kiper Shahar Ginanjar mengundurkan diri.
Shahar Ginanjar melalui akun Instagram pribadinya, Shahar menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen dan tim atas kebersamaan mereka. Sang mantan kiper Persib Bandung sudah tidak terlihat dalam sesi latihan tim.
“Terima kasih atas kerja samanya selama ini, bangga hari saya berikan gelar buat kalian di Piala Jenderal Sudirman, susah senang jalani bersama, dari manajemen, staf pelatih, dan teman-teman,” demikian tulis Shahar dikutip laman Koran Kaltim.
Advertisement
Baca Juga
CEO Mitra Kukar Endri Erawan mengaku tidak tahu. Menurut Endri, Shahar selama ini tidak pernah menyinggung dirinya bakal hengkang. Akan tetapi Endri menegaskan, manajemen akan berusaha merayu Shahar agar mengubah keputusannya.
“Ia tetap pemain penting bagi kami. Manajemen akan membujuknya tetap bertahan,” kata Endri.
Setelah sempat menjadi pilihan utama di bawah mistar sepanjang tahun 2015 hingga awal tahun ini, perlahan-lahan posisi Shahar mulai tergusur Gerri Mandago. Di enam laga terakhir TSC 2016 Shahar hanya memanaskan bangku cadangan.
Kondisi ini membuat Shahar agaknya tidak betah. Ia ingin jam terbang bertanding yang banyak. Alasan utama hengkang dari Tim Maung Bandung dipicu minimnya kesempatan bermain.
Jafri Sastra, pelatih Mitra Kukar, tak ingin terpengaruh dengan kasus Shahar. Ia lebih memilih fokus mempersiapkan tim agar bisa tampil maksimal melawan Perseru.
Posisi Tim Naga Mekes saat ini tidak ideal. Pelanggan papan atas Indonesia Super League dua musim terakhir terlempar di jajaran papan bawah. saat ini Mitra Kukar menghuni posisi 11 klasemen sementara TSC 2016 dengan koleksi 23 poin dari 18 laga.
"Perseru tim tangguh yang sedang naik daun. Posisi klasemen mereka juga di atas kami. Makanya pertandingan nanti jadi momentum untuk memperbaiki posisi tim. Saya pribadi tak ingin tim ini inkonsisten seperti pada pertandingan sebelumnya," tutur Jafri Sastra.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andalkan 3 Pilar Timnas
Jafri amat berharap pada tiga pemain pilar Mitra Kukar: Bayu Pradana, Septian David Maulana, dan Dedi Gusmawan, yang baru saja menunaikan tugas negara bersama Timnas Indonesia bisa membantu mengangkat performa Mitra Kukar .
Ketiganya tengah diingapi rasa percaya diri meninggi pasca kemenangan 3-0 Indonesia atas Malaysia.
Jangan heran jika pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat itu beberapa hari agak cerewet. Ia berulangkali mengingatkan agar pemain-pemain Mitra Kukar yang ada di timnas segera kembali ke klub.
"Menjaga grafik itu bukan tanggung jawab saya, tapi tugas semua elemen di tim Mitra Kukar. Apalagi kami akan main di kandang sendiri dengan tugas harus mengamankan tiga poin," kata Jafri Sastra.
Laga ini jadi fokus mantan arsitek Persipura Jayapura tersebut, karena tim Perseru juga sedang menanjak. Makanya para pemain Naga Mekes diharap konsentrasi penuh menatapnya.
"Tanpa dua pemain itu, kami tetap serius berlatih. Tapi bila mereka segera bergabung, mereka akan lebih paham skenario apa yang saya siapkan untuk menghadapi Perseru. Sehingga jika Bayu Pradana, Septian David, serta Dedi Gusmawan dimainkan mereka faham skemanya," ucap Jafri Sastra.
Apalagi, pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat itu, ingin menjaga tren positif Mitra Kukar. Jafri tak ingin keseimbangan permainan tim asuhannya terganggu karena absennya pemain-pemain pilar.
Advertisement
2 Pemain Asing Baru Diragukan Tampil
Pelatih Perseru Serui, Hanafi, juga sedang tidak tenang karena dua pemain asing baru rekrutannya, Osas Saha dan Boman Aime, diragukan bisa tampil.
Osas Saha sangat dibutuhkan untuk memperkuat lini depan yang mulai terlihat menggigit sejak kehadirannya.
Namun, cedera yang dialami mantan penyerang klub Malaysia Penang FA itu, ketika bertabrakan dengan pemain Persegres Gresik United pada pekan ke-18, membuatnya tidak bisa tampil maksimal.
"Pada debut melawan Persegres lalu, Osas Saha tak bisa main penuh. Karena di babak pertama dia harus ditarik keluar karena cedera. Saya jelas tidak akan memaksakannya bermain jika kondisinya tidak benar-benar fit," kata Hanafi pada Kamis (8/9/2016).
Kehadiran Osas Saha membuat permainan ofensif Perseru lebih berwarna. Koordinasi antara lini tengah dan depan kian lancar.
Sebagai penyerang Osas terhitung pemain yang rajin. Ia mau menjemput bola ke lini kedua. Sang pemain bahkan bisa bermain sebagai gelandang serang di belakang para striker.
"Kerugian besar jika Osas Saha tak bisa tampil. Karena grafik kami sedang naik dan membutuhkan poin tambahan untuk memperbaiki posisi di klasemen," ujar Hanafi.
Soal Boman Aime, pelatih asal Malang, Jatim itu berharap manajemen proaktif komunikasi dengan PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selalu operator yang mengesahkan legalitas pemain tampil di TSC 2016.
"Saya heran kenapa proses administrasi Boman Aime tersendat. Padahal, dia kan pernah main bersama PSM Makassar di putaran pertama lalu. Seharusnya pengesahannya tinggal melanjutkan dari PSM. Main di kandang lawan, saya butuh pemain belakang yang tangguh," tutur Hanafi.