Sukses


    Saat Tuah Stadion Gajayana untuk Arema Mulai Luntur..

    Bola.com, Malang - Harapan Arema Cronus untuk menuai hasil sempurna di Stadion Gajayana Malang pupus. Tim besutan Milomir Seslija itu ditahan imbang Mitra Kukar tanpa gol pada pekan ke-21 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (30/9/2016).

    Padahal Arema bermain di bawah dukungan penuh Aremania. Seluruh tribune dihuni suporter Singo Edan tanpa celah. Maklum mereka tak ingin melewatkan momentum Arema pindah kandang dari Stadion Kanjuruhan ke Stadion Gajayana. Fans fanatik Arema itu berhasrat bisa bernostalgia dengan manis di stadion yang jadi saksi lahirnya Arema di tahun 1987 silam.

    Tim Singo Edan sebenarnya menjadikan momen kembali ke Gajayana untuk menyalip pemuncak klasemen Madura United. Tapi hasrat itu juga sirna karena kedua tim masih berjarak satu poin.

    Apakah tuah Stadion Gajayana mulai luntur? Padahal saat jadi homebase pada awal klub ini berdiri hingga tahun 2004 dan ajang LCA 2007 stadion milik Pemkot Malang itu dikenal angker. Tim lawan sudah gemetar sebelum main karena teror Aremania. Pemain Arema juga tampil tanpa lelah di tempat itu.

    Tapi Mitra Kukar membuktikan justru mereka nyaman main di Stadion Gajayana. Bayu Pradana dkk tutup. telinga dan terlihat fokus pada pertandingan. Justru mereka bisa tampil keras layaknya tuan rumah.

    Sementara, Arema banyak membuang peluang. Keberuntungan sedang menjauhi Singo Edan. Salah satu yang terbaik, tendangan bebas Nick Kalmar dibabak pertama hanya membentur mistar.

    Disamping itu, pola permainan mereka masih terlihat kurang rapi. Penyebabnya tentu kondisi lapangan yang masih keras.
    Bukannya untuk mencari alasan karena hasil imbang, sebelumnya pemain dan pelatih sempat mengeluhkan kondisi lapangan di Stadion Gajayana tidak memenuhi standar untuk pertandingan.

    Bahkan bek asing Goran Gancev melihat banyak pemain Arema cedera karen sering latihan di Gajayana. "Saya kecewa karena tidak bisa menang pada laga pertama di stadion ini (Gajayana). Kami sudah menguasai permainan. Tapi inilah sepak bola," sesal pelatih asal Bosnia itu.

    Sponsored by:

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer