Bola.com, Malang - Pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija, jadi sasaran kritik Aremania usai menelan kekalahan di kandang Persegres Gresik United (7/10/2016). Pelatih asal Bosnia ini dianggap menerapkan pola permainan yang monoton sehingga di putaran kedua taktiknya mudah terbaca. Imbasnya, perolehan poin dan gol Singo Edan mulai seret.
Namun, Milo tetap tenang menerima kritikan itu. Pelatih 52 tahun itu mencoba bijaksana.
"Kritikan akan membuat kita lebih baik dan kuat. Tapi, saya tetap berharap Aremania memberikan dukungan penuh kepada tim. Bukan untuk Milo, tapi ditujukan kepada pemain yang berjuang keras di lapangan," kata mantan direktur teknik Barito Putera itu.
Milo juga mengomentari tentang kritikan kepada Gonzales. "Saya lihat (di medsos) banyak tulis Gonzales "out" karena tidak cetak gol di dua pertandingan terakhir. Tapi, bagi saya dia masih pemain fantastik," tandasnya.
Advertisement
Baca Juga
Di pertandingan terdekat, Arema akan menjamu PSM Makassar di Stadion Gajayana, Malang (14/10/2016). Aremania mulai membandingkan Milo dengan pelatih PSM, Robert Alberts, yang pernah membawa Arema juara ISL 2010.
Milo dituntut untuk menang melawan PSM sebagai pembuktian kalau dia masih lebih baik dari Robert. Meski, di putaran pertama TSC 2016 sebenarnya Milo sudah membawa Arema menang 1-0 di kandang PSM.
"Dalam sepak bola ini (dibandingkan dengan pelatih lain) hal biasa. Terkadang kritik datang dengan luar biasa. Seperti saat melepas Kiko Insa di Bali lalu. Tapi hasilnya, Arema lebih baik. Sekarang, ketika banyak pemain cedera tim ini sebenarnya masih di papan atas. Tapi, kami akan coba jadi lebih tangguh lagi," tegasnya.
Dalam persiapan melawan PSM, Milo terlihat lebih serius. Maklum, beban kini berada di pundaknya. Jika sampai kalah melawan PSM, jabatannya sebagai pelatih kepala Singo Edan akan goyah karena target dari manajemen Arema kepadanya adalah menjadi juara TSC 2016.