Bola.com, Bangka - Hingga 12 pekan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo bergulir, Madura United belum tergeser dari posisi puncak klasemen sementara. Saat ini, tim berjulukan Laskar Sape Kerrab masih berada di posisi teratas, beda dua poin dengan Arema Cronus yang ada di peringkat kedua.
Untuk ukuran tim pendatang baru, stabilitas performa Madura United bisa dibilang mengesankan. Pasalnya, tak seperti kebanyakan tim debutan, di tengah ketatnya persaingan serta tekanan yang diberikan tim-tim mapan macam Arema Cronus, Sriwijaya FC dan Persipura, Madura United tetap mampu menjaga konsistensi.
Advertisement
Baca Juga
Banyak pihak yang terperangah melihat capaian tersebut. Pertanyaan besar pun muncul di benak banyak orang terkait faktor yang mendorong Madura United terus tancap gas. Kini, mereka menatap peluang juara, meski kemungkinan untuk tersalip masih sangat terbuka mengingat masih ada 10 pertandingan tersisa.
Lantas apa kiat Gomes de Oliveira menjaga tim tetap tampil stabil di tengah jadwal padat yang merepotkan, serta kerasnya persaingan? Berikut penuturan Gomes pada Bola.com.
Apa kiat Anda menjaga stabilitas penampilan Madura United di tengah padatnya jadwal TSC?
Banyak kiat, tapi penyusunan dan penerapan program latihan yang tepat salah satu upaya yang menunjang keberhasilan kami sejauh ini. Sinkronisasi antara program saya dengan pelatih fisik, serta masukan dari para asisten. Kami bekerja sama membuat formula latihan yang sesuai dengan jadwal pertandingan.
Konkretnya seperti apa?
Memodifikasi latihan, dan memberikan istirahat yang cukup pada pemain. Menjaga tim tetap kondusif dengan banyak cara, meredam gejolak secepat mungkin, dan mengingatkan mereka agar tak membuat ulah yang bisa merugikan tim secara keseluruhan.
Perjalanan tim tidak selalu mulus. Banyak godaan dan gangguan yang datang menerpa tim ini. Tapi kami selalu merespon dengan baik dan segera berbenah. Sehingga tidak ada persoalan fatal yang terjadi.
Bagaimana cara Anda membuat tim ini tidak mudah digoyang para pesaing?
Saya sebagai pelatih kepala selalu memotivasi pemain, mendeteksi sejak dini jika ada pemain yang menurun, baik secara fisik maupun mental. Memecahkan persoalan bersama-sama. Karena kami ini seperti anggota tubuh, satu sakit yang lainnya ikut merasakan.
Madura United menjunjung tinggi rasa persaudaraan, mengedepankan kekeluargaan, dan pemain harus memahami dasar tim ini dibangun. Sehingga, sekuat apa pun guncangan dan tekanan yang datang, kami yakin bisa mengatasi selama satu sama lain saling terkait erat.
Sponsored by:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Posisi Belum Aman
Apa lagi upaya Anda membangkitkan Madura United setiap kali terpuruk?
Banyak upaya, sebetulnya bukan hanya melibatkan tim pelatih, tapi juga manajemen. Tapi di luar teknis bukan kapasitas saya untuk bicara. Dari sisi teknik, tentu saya dibantu para asisten melakukan evaluasi secara menyeluruh, dan memperbaiki kelemahan.
Meminta pemain segera melupakan hasil buruk yang mereka alami, dan meyakinkan mereka bisa bangkit lagi dan menang di pertandingan berikutnya. Membalikkan situasi yang semula sedih menjadi terlecut.
Menurut Anda, siapa diantara tim-tim mapan yang menjadi pesaing terberat?
Ada tiga tim yang kini berada di bawah kami. Tapi yang paling berpotensi terus terlibat dalam rivalitas perebutan juara ada dua, Arema Cronus dan Persipura. Keduanya terus menguntit kami, dan mengintip peluang untuk menyalip. Kans kedua tim itu sama besarnya.
Dengan semakin mendekatnya kedua pesaing itu, apakah Anda masih optimistis menjuarai TSC 2016?
Harus optimistis karena jika tidak optimistis, kami tidak mungkin bisa juara. Gelar itu hanya milik orang-orang yang punya optimisme tinggi.
Punya kaul kalau bisa mengantarkan Madura United juara?
Tidak ada. Terlalu dini bicara soal kaul, karena TSC 2016 masih panjang. Mahkota juara itu akan datang dengan sendirinya jika kami berupaya keras di setiap pertandingan tanpa harus berkaul.
Advertisement