Sukses


    Cara Staf Pelatih Arema Cronus Mengenang Almarhum Suharno

    Bola.com, Malang - Menjelang pekan ke-27 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, skuat Arema Cronus diliburkan cukup panjang. Setelah menang 3-1 melawan Semen Padang (28/10/2016), tim berjulukan Singo Edan ini baru menggelar latihan pada Rabu (2/11/2016).

    Jika ditotal penggawa Arema menikmati libur sebanyak empat hari. Ketika aktivitas latihan terhenti, staf pelatih dan manajer umum Arema berkesempatan melakukan ziarah ke makam mantan arsitek Tim Singo Edan, Suharno pada Senin (31/10/2016).

    Suharno sendiri menukangi Arema Cronus pada periode 2014-2015. Rombongan yag melakukan ziarah kubur antara lain: Ruddy Widodo (Manajer Umum Arema), Joko Susilo, Kuncoro, Yanuar Hermansyah (asisten pelatih), M. Taufan (sekretaris tim), serta Fuad Ardiansyah (manajer hubungan internasional).

    Mereka tiba di makam keluarga Suharno yang lokasinya di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar pada Senin siang. Jarak makam itu dari Kota Malang tergolong lumayan jauh. Mereka harus menempuh perjalanan darat selama dua jam.

    ”Kebetulan sekarang libur jadi ada kesempatan untuk ziarah. Untuk saya pribadi, sebelum Arema tur ke Jayapura (24/10/2016) sempat bermimpi beliau. Karena itu saya punya niat untuk ziarah,” kata Ruddy.

    Staf pelatih Arema dan Ruddy Widodo (Manajer Umum Arema Cronus) berziarah ke makam mantan arsitek Arema, Suharno, pada Senin (31/10/2016). (Bola.com/Iwan Setiawan)

    Pria berkacamata ini juga mengaku selalu teringat pada sang legenda Singo Edan itu. Karena dia sempat mendapatkan oleh-oleh Almarhum tanaman khas Papua, yaitu Matoa.

    ”Kini pohon itu sudah tumbuh besar di halaman rumah saya. Setiap kali melihatnya, langsung teringat pada Almarhum,” lanjutnya.

    Perlu diketahui, Suharno meninggal dunia secara mendadak pada 19 Agustus 2015 silam. Ia merenggang nyawa karena dugaan serangan jantung usai melatih tim Arema Cronus. Saat menghembuskan nafas terakhir, dia masih mengenakan serangan latihan Tim Singo Edan.

    ”Kebetulan saya bersama Pasek Wijaya (asisten pelatih) dan Alan Haviluddin (pelatih kiper) yang bersama beliau di saat terakhir. Jadi sampai sekarang harus tetap menjaga silaturahmi. Orang meninggal itu kan hanya jasadnya. Arwahnya pasti tetap ada,” ujar Ruddy Widodo.

    Setelah berdoa kurang lebih setengah jam di makam Suharno, Ruddy dan tim pelatih pun kembali ke Malang. Dalam perjalanan, kenangan lucu bersama pelatih humoris itu jadi bahan obrolan.

    ”Dulu waktu saya masih muda, sering dibantu almarhum (semasa masih aktif bermain). Waktu tidak gajian, kadang saya dikasih beras,” cerita Joko Susilo mengenang kebaikan Suharno.

    Video Populer

    Foto Populer