Bola.com, Gresik - Pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan mengungkapkan ada empat hal yang menyulitkan timnya sehingga hanya mampu bermain imbang 0-0 saat dijamu Persegres Gresik United dalam lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Tri Dharma, Gresik, Sabtu (12/11/2016) malam.
Selain penerangan stadion yang dinilai redup, jam bertanding yang terlalu malam dianggap menjadi kendala tersendiri bagi Indra Kahfi dan kawan-kawan. “Saya tidak mencari-cari alasan. Penerangan yang kurang maksimal membuat anak-anak harus benar-benar konsentrasi. Sementara jam bertanding yang dimulai pukul 21.00 benar-benar menguras energi dan stamina anak-anak,” kata Ibnu Grahan.
Minimnya adaptasi bertanding di malam hari juga disebut-sebut sebagai faktor lain yang menyebabkan Bhayangkara gagal memenangkan pertandingan. Bahkan, ketiga hal itu diyakini penyebab mereka tampil di bawah tekanan tuan rumah nyaris sepanjang babak kedua.
Advertisement
Baca Juga
Terakhir, keluarnya Thiago Furtuoso pada menit ke-13 semakin membuat perjuangan Bhayangkara FC kian berat. Kehilangan Thiago yang mengalami cedera setelah berbenturan dengan kiper Persegres Gresik membuat lini depan Bhayangkara tumpul.
Lebih dari itu, tanpa Thiago Bhayangkara tampak kesulitan membongkar pertahanan rapat dari tim berjulukan Laskar Joko Samudro. “Keluarnya Thiago juga membuat Persegres lebih berani menyerang,” tutur Ibnu.
Meski gagal meraih kemenangan, pencapaian ini tetap disyukuri oleh kubu Bhayangkara FC. Pasalnya, yang terpenting mereka bisa mencuri satu poin di kandang Persegres yang bermain sangat baik di pertandingan ini.
Pengakuan atas kualitas Persegres yang lebih baik juga diutarakan oleh kiper Bhayangkara, Wahyu Tri Nugroho. Ia menyebutkan bahwa permainan Persegres jauh lebih baik pada putaran kedua. “Kekuatan mereka berbeda dengan putaran pertama lalu. Kali ini mereka lebih berkembang,” tutur Wahyu.
Di kubu Persegres, pelatih Eduard Tjong mengaku timnya sudah tampil maksimal. Meski ia menyayangkan kegagalan timnya meraih kemenangan setelah mendominasi permainan sepanjang babak kedua.
Meski gagal meraih kemenangan, Eduard memuji semangat anak buahnya yang tak kendur sepanjang pertandingan melawan Bhayangkara. “Inilah sepak bola. Terkadang tim yang lebih banyak menguasai bola, dan terus menekan harus puas dengan hasil seri. Anak-anak sudah berjuang sesuai instruksi saya. Saya tidak ingin kalah, dan hal itu diwujudkan meski hanya imbang,” ujar Edu.