Bola.com, Malang - Arema Cronus tak main-main menghadapi lima laga sisa Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Sebab, jika berhasil melakukan sapu bersih, mereka dipastikan menggondol gelar juara.
"Tentu kami ingin mendapatkan gelar itu. Untuk menjaga tren positif, tim pelatih tidak ingin kecolongan kondisi pemain," tegas asisten pelatih Arema Joko 'Getuk' Susilo.
Itu sebabnya, program latihan dibuat sebagus mungkin, terutama untuk pemain yang jarang dapat kesempatan main. Ketika tim inti diistirahatkan, pemain cadangan harus memulai latihan lebih awal.
Bahkan, pemain seperti Okto Maniani, Dendi Santoso, Sunarto, Ferry Aman Saragih, Juan Revi, Febri Hamzah dan beberapa pemain muda melahap sesi latihan untuk menjaga kondisi fisik di lapangan Futsal Ma Chung, Kota Malang, Senin (21/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Salah satu cara agar tidak kecolongan kondisi pemain dengan latihan seperti ini. Yang jarang dapat kesempatan turun harus tetap dijaga kondisinya. Ini sudah jadi sebuah kebiasaan dalam program pelatih karena mereka sewaktu-waktu dibutuhkan. Apalagi sekarang sudah banyak kehilangan pemain karena cedera (Hendro Siswanto, Ryuji Utomo dan Ahmad Nufiandani)," lanjut Getuk.
Tim pelatih Arema melihat ada penurunan kondisi saat mereka memenangi laga di kandang Barito Putera lalu (19/11/2016). Menghadapi tim juru kunci, Hamka Hamzah dkk sempat keteteran. Bahkan bek yang dikenal punya stamina bagus seperti Ahmad Alfarizi harus ditarik keluar.
Setelah ditelusuri, pemain merasa kelelahan akibat perjalanan laga tandang dari Serui menuju Banjarmasin. "Lima pertandingan ke depan, semua pemain harus dalam kondisi terbaik. Tidak ada lawan ringan. Semua berat," tegasnya.
Selain memaksikalkan program latihan, tim pelatih juga menjaga ketat gaya hidup pemain, terutama yang memiliki kebiasaan tidur larut malam. "Kami harapkan secara individu pemain juga menjaga kondisinya. Refreshing ada waktunya setelah ajang ini (TSC) selesai. Tinggal lima laga lagi, jadi harus benar-benar disiplin," imbuh dia.
Sebenarnya pelatih kepala Milomir Seslija sudah memberikan aturan ketat sejak pertama kali datang ke Arema Cronus. Makanan berminyak jadi larangan utama di meja makan pemain hingga aturan jam malam maksimal 22.00. Namun aturan itu tak bisa dijalankan ketika pemain sudah tidak ada di dalam hotel untuk karantina jelang pertandingan. Makanan di mes pemain juga sudah tak bisa dikontrol lagi oleh tim pelatih.