Bola.com, Gianyar - Bali United kembali menelan kekalahan dari PSM Makasssar di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Setelah dilibas Juku Eja 0-4 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, pada pertemuan pertama, skuat Indra Sjafri kembali dipermalukan di Stadion Wayan Dipta 2-0, Selasa (6/12/2016).
Padahal, penampilan Bali United jauh lebih baik dibandingkan pertemuan pertama. Serdadu Tridatu tampil dominan dan unggul dalam penguasaan bola. Peluang pun banyak tercipta sepanjang pertandingan.
"Masalah Bali United adalah lemah dalam penyelesaian akhir. Sebaliknya, PSM tampil efektif dan jeli memanfaatkan peluang," ujar Indra pada konferensi pers seusai pertandingan.
Indra merujuk gol pertama PSM yang tercipta lewat serangan balik. Umpan jauh dan terukur dari Rasyid mampu diselesaikan dengan baik oleh Titus Bonai.
"Begitu pun dengan gol kedua. Tidak ada satu pun pemain yang melakukan pressing sehingga Rasyid bebas menendang bola," papar Indra.
Advertisement
Baca Juga
Indra tidak melihat kondisi lapangan dan jadwal padat jadi alasan kekalahan timnya. "Karena PSM juga bermain di lapangan sama. Kondisi mereka pun tidak lebih baik dari kami," tuturnya.
Indra mengaku sulit mengatur pergantian pemain karena tujuh pemainnya absen karena cedera dan akumulasi. "Kami sudah berusaha keras untuk mengalahkan PSM. Tapi, memang tidak mudah buat sebuah tim menang dengan kondisi pincang," tuturnya.
Indra mengungkapkan banyak mendapat pelajaran usai skuatnya takluk dari PSM. "Setidaknya saya mendapat tambahan bahan evaluasi tim. Dari sisa partai di TSC, saya sudah bisa mendapatkan gambaran pemain mana yang pantas dipertahankan atau dilepas," tegasnya.
Hal senada dikatakan Yabes Roni, penyerang sayap Bali United. Menurutnya, kekalahan dari PSM membuat dirinya secara pribadi mendapatkan banyak pelajaran.
"Khususnya dalam penyelesaian akhir. Saya yakin coach Indra akan menemukan solusinya untuk menghadapi dua partai sisa Bali United di TSC 2016," kata Yabes.