Bola.com, Malang - Aremania akan menggelar aksi koreo dengan melibatkan seisi tribune Stadion Kanjuruhan saat tim kesayangan, Arema Cronus menjamu Persib Bandung pada pekan ke-34 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Minggu (18/12/2016). Aksi itu direncanakan sebagai penutup euforia ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Tujuan aksi itu untuk membakar semangat Hamka Hamzah dkk untuk melakoni laga terakhir. Namun dibalik itu, ada mitos bahwa Arema tidak bisa memetik hasil sempurna ketika Aremania membuat sebuah kreasi.
Hal itu pernah terjadi pada ISL 2014 silam. Ketika Arema menjamu Persib, Aremania membuat aksi bernama one incredible blue dengan membentangkan bendera bertuliskan Arema Singo Edan, Salam Satu Jiwa yang menutup semua tribune ekonomi. Harapannya, aksi itu membuat Singo Edan bersemangat meraih kemenangan, namun hasilnya justru hanya imbang 2-2.
Advertisement
Baca Juga
Saat Piala Jenderal Sudirman 2015, Aremania membuat aksi one soul one nation dengan mengibarkan bendera merah putih raksasa saat fase semifinal di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hasilnya, Arema tersisih oleh Mitra Kukar lewat adu penalti 2-3.
Mendengar mitos itu, ternyata asisten pelatih yang juga legenda Arema, Joko ‘Gethuk’ Susilo punya pendapat lain. ”Mungkin di tim ini saya orang yang paling tidak percaya dengan sebuah mitos. Karena hal itu tidak selalu terjadi. Saya punya keyakinan Arema menang meski Aremania membuat sebuah aksi di tribune,” kata Gethuk.
Pria asal Cepu ini pun mencontohkan sebuah hal yang dianggap mitos di tahun ini. Saat Raphael Maitimo menjabat kapten misalnya, Arema dikatakan sulit menang. Karena Maitimo menjabat kapten ketika Arema kalah melawan Pusamania Borneo FC di kandang sendiri dan tandang ke markas Persipura Jayapura.
”Tapi mitos itu pecah waktu melawan Sriwijaya FC kemarin. Maitimo kapten, dan Arema akhirnya menang,” kata dia.